Pemkot PGA

Pejuang Muda dari Timur Kisah Heroik Martha Christina Tiahahu yang Terlupakan

Pejuang Muda dari Timur Kisah Heroik Martha Christina Tiahahu yang Terlupakan

--

PAGARALAMPOS.COM - Di balik sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia, tidak sedikit perempuan yang turut mengangkat senjata dan berteriak merdeka

Salah satunya adalah Martha Christina Tiahahu, yang lahir pada 4 Januari 1800 di desa Abubu, Pulau Nusa Laut, Maluku.

Putri dari Kapitan Paulus Tiahahu.

seorang pejuang yang gigih melawan penjajahan Belanda.

BACA JUGA:Menyikapi Kisah Sejarah Kuil Pamuteraan Bawah Laut: Keajaiban di Kedalaman Laut!

Sejak kecil, Christina sudah terbiasa menyaksikan diskusi strategi perang, merakit senjata, hingga menyusup ke tengah hutan bersama pasukan ayahnya. 

Pendidikan militer informal yang ia dapat dari lingkungan sekitarnya menumbuhkan jiwa patriotik yang tak tergoyahkan, meski usianya masih sangat muda.

Martha Christina mulai berjuang dengan cepat ketika dia baru 17 tahun.

Ia bergabung dengan pasukan rakyat yang dipimpin oleh ayahnya dan juga Kapitan Pattimura (Thomas Matulessy). 

BACA JUGA:Sejarah Misteri Kapal Ho Tsai Fa No 18: Kehilangan yang Mengundang Spekulasi dan Legenda Laut!

Dalam berbagai pertempuran di Maluku, Christina tampil bukan sebagai simbol semata, melainkan sebagai pejuang sejati. 

Ia turut angkat senjata, menyusun strategi, bahkan memimpin perlawanan di garis depan, Dia tidak ingin disebut lemah hanya karena dia wanita.

Salah satu pertempuran paling bersejarah yang melibatkan Christina adalah serangan terhadap benteng Duurstede di Saparua. 

Semangat perjuangan rakyat tidak akan padam meskipun pasukan akhirnya kalah. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait