Liang Bua dan Homo Floresiensis: Potret Masa Silam yang Mengubah Sejarah Manusia Nusantara

PAGARALAMPOS.COM - Liang Bua merupakan situs arkeologi yang sangat penting di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Gua ini menjadi sorotan dunia setelah ditemukannya spesies manusia purba bertubuh mungil yang kemudian dinamai Homo floresiensis, atau lebih dikenal dengan sebutan “manusia hobbit”.

Awal Eksplorasi dan Penemuan Fosil

Meskipun masyarakat sekitar telah lama mengenal Liang Bua sebagai gua yang memiliki nilai sejarah, penelitian ilmiah intensif baru dilakukan sejak pertengahan abad ke-20.

Penemuan luar biasa terjadi pada tahun 2003, ketika tim peneliti dari Indonesia dan Australia menemukan fosil manusia purba dengan ciri-ciri fisik yang unik.

BACA JUGA:Sejarah Misteri Taman Rekreasi Bedugul: Jejak Masa Lalu yang Terlupakan di Bali!

BACA JUGA:Sejarah Gunung Sanggabuana: Jejak Sejarah yang Tersimpan di Puncaknya!

Fosil tersebut terdiri dari bagian tengkorak dan tulang kerangka milik individu dewasa setinggi sekitar 106 cm, dengan ukuran otak jauh lebih kecil dibandingkan manusia modern.

Analisis menunjukkan bahwa makhluk ini hidup antara 50.000 hingga 100.000 tahun lalu, beriringan dengan masa kemunculan awal Homo sapiens.

Ciri Fisik yang Menantang Pandangan Lama

Yang membuat Homo floresiensis menarik perhatian ilmuwan dunia adalah bentuk tubuhnya yang kecil namun proporsional.

Awalnya, para peneliti menduga bahwa makhluk ini mengalami kelainan pertumbuhan. Namun, kajian mendalam menunjukkan bahwa ia merupakan spesies manusia purba tersendiri.

Struktur kaki dan otaknya menunjukkan bahwa gaya hidup mereka berbeda dari manusia modern. Penemuan ini membuktikan adanya keberagaman dalam garis evolusi manusia yang sebelumnya belum diketahui.

BACA JUGA:Menyikapi Puncak Mahameru: Menapaki Jejak Sejarah di Atap Jawa!

Sumber: