Menelusuri Sejarah Danau Linow: Permata Vulkanik dari Tanah Minahasa!

PAGARALAMPOS.COM - Terletak di wilayah Tomohon, Sulawesi Utara, Danau Linow adalah salah satu keajaiban alam yang memikat hati siapa pun yang mengunjunginya.

Selain keindahan warna airnya yang bisa berubah-ubah, danau ini juga menyimpan sejarah geologis dan budaya yang menarik untuk ditelusuri.

Kata “Linow” berasal dari bahasa Minahasa, yaitu “lilinowan”, yang berarti “tempat berkumpulnya air”.

Namun, di balik ketenangan permukaannya, danau ini memiliki kisah panjang yang terkait erat dengan aktivitas vulkanik dan kehidupan masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Sejarah Gedung Indonesia Menggugat di Bandung: Jejak Perjuangan Soekarno dan Simbol Perlawanan!

Asal-Usul Geologis

Danau Linow terbentuk dari aktivitas vulkanik gunung berapi di daerah Minahasa.

Letaknya yang tidak jauh dari Gunung Lokon membuat kawasan ini sarat akan fenomena geotermal, seperti kawah aktif, sumber mata air panas, hingga kandungan belerang yang tinggi.

Perubahan warna air Danau Linow yang bisa berubah dari biru, hijau toska, hingga kuning kecokelatan  merupakan hasil dari reaksi kimia antara unsur belerang dan mikroorganisme yang hidup di dalam danau, serta pengaruh cahaya matahari dan cuaca.

BACA JUGA:Sejarah Pabrik Gula Colomadu: Warisan Industri Masa Kolonial yang Menjadi Simbol Transformasi!

Menurut para ahli geologi, danau ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat letusan dahsyat dari gunung purba di kawasan tersebut.

Kawah yang ditinggalkan oleh letusan itu kemudian terisi air dari sumber bawah tanah dan hujan, menciptakan danau vulkanik yang unik.

Sampai sekarang, di beberapa titik tepi danau masih terlihat gelembung gas serta bau belerang yang khas, pertanda bahwa aktivitas geotermal masih terus berlangsung di bawahnya.

Peran Budaya dan Kepercayaan Lokal

Sumber: