Jejak Awal Homo Sapiens: Tanah Leluhur Manusia Sebelum Menjelajah Dunia

Jejak Awal Homo Sapiens: Tanah Leluhur Manusia Sebelum Menjelajah Dunia

Jejak Awal Homo Sapiens: Tanah Leluhur Manusia Sebelum Menjelajah Dunia-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Homo sapiens diperkirakan muncul di Afrika lebih dari 300 ribu tahun lalu, dengan gelombang migrasi keluar dari benua tersebut terjadi sekitar 60 hingga 70 ribu tahun yang lalu.

Peristiwa ini menjadi titik awal penyebaran manusia modern ke berbagai belahan dunia.

Namun, ke manakah mereka pergi setelah meninggalkan Afrika?

Setelah melalui berbagai penelitian, sebuah studi terbaru mengungkap bahwa kelompok pemburu-pengumpul ini bertahan selama ribuan tahun di suatu wilayah yang meliputi Iran, Irak bagian tenggara, dan Arab Saudi bagian timur laut sebelum akhirnya menyebar ke Asia dan Eropa sekitar 45 ribu tahun lalu.

BACA JUGA:Sejarah Keraton Kasepuhan: Kejayaan Kesultanan Cirebon yang Tetap Abadi!

BACA JUGA:Sejarah Istana Siak Sri Indrapura: Kemegahan Warisan Kesultanan Melayu di Riau!

Hasil temuan ini diperoleh berdasarkan analisis DNA purba dan data genetik modern, yang dikombinasikan dengan bukti paleoekologi.

Studi ini menunjukkan bahwa wilayah yang disebut sebagai bagian dari Dataran Tinggi Persia ini merupakan habitat ideal bagi kelompok manusia purba tersebut.

Para peneliti mengidentifikasi daerah ini sebagai pusat awal tempat Homo sapiens bermukim sebelum melanjutkan perjalanan lebih jauh.

Diperkirakan jumlah mereka saat itu hanya mencapai ribuan orang sebelum akhirnya menyebar ke wilayah lain dalam perjalanan panjang mereka menjelajahi Eurasia.

BACA JUGA:Gunung Sumbing: Sejarah Vulkanik, Keindahan Alam, Mitos, dan Perjalanan Pendakian Menuju Puncak Tertinggi!

BACA JUGA:Gunung Mahawu: Sejarah Vulkanik, Keindahan Alam, dan Kearifan Lokal di Sulawesi Utara!

Menurut antropolog molekuler Luca Pagani dari Universitas Padova, penelitian ini memberikan gambaran paling lengkap tentang leluhur manusia non-Afrika saat awal migrasi keluar dari Afrika.

Michael Petraglia, direktur di Australian Research Centre for Human Evolution, Griffith University, juga menambahkan bahwa kombinasi model genetik dan paleoekologi memungkinkan para ilmuwan memprediksi lokasi awal pemukiman manusia setelah migrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: