Pemkot PGA

Menelusuri Sejarah Situs Megalitikum di Kerinci: Menelusuri Jejak Peradaban Tertua di Sumatra!

Menelusuri Sejarah Situs Megalitikum di Kerinci: Menelusuri Jejak Peradaban Tertua di Sumatra!

Menelusuri Sejarah Situs Megalitikum di Kerinci: Menelusuri Jejak Peradaban Tertua di Sumatra!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, seperti Danau Kerinci dan Gunung Kerinci, tetapi juga menyimpan jejak peradaban kuno yang masih bisa disaksikan hingga kini.

Salah satu peninggalan penting dari masa lampau yang ada di wilayah ini adalah situs-situs megalitikum.

Keberadaan situs megalitikum di Kerinci menjadi bukti nyata bahwa wilayah ini pernah dihuni oleh masyarakat dengan budaya dan sistem kepercayaan yang maju pada zamannya.

Pengertian Megalitikum dan Sebarannya di Kerinci

BACA JUGA:Tak Disangka! Mengungkap Sejarah Bukit Jipang Curup Jejak Perjuangan dan Budaya Rejang

Istilah megalitikum berasal dari bahasa Yunani, mega berarti besar dan lithos berarti batu.

Secara umum, budaya megalitikum mengacu pada kebudayaan yang meninggalkan jejak berupa struktur batu besar sebagai bagian dari tradisi spiritual, pemujaan leluhur, ataupun penanda sosial.

Di Kerinci, sebaran situs megalitikum cukup luas dan tersebar di berbagai desa, terutama di sepanjang lereng Gunung Kerinci dan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Beberapa situs penting yang telah ditemukan antara lain berada di kawasan Desa Rantau Kermas, Desa Lempur, dan Desa Renah Kemumu.

BACA JUGA:Pengepungan di Bukit Duri dan Sejarah Kekerasan Terhadap Etnis Tionghoa di Indonesia

Di lokasi-lokasi ini, dapat ditemukan berbagai jenis peninggalan seperti batu tegak (menhir), batu bergores, dolmen (meja batu), dan peti batu.

Fungsi dan Makna Simbolik

Para ahli arkeologi memperkirakan bahwa masyarakat yang mendiami Kerinci pada masa lampau telah mengenal sistem sosial yang kompleks dan memiliki kepercayaan terhadap dunia spiritual.

Batu-batu megalit yang mereka dirikan diduga kuat memiliki fungsi sebagai media pemujaan terhadap roh leluhur, simbol status sosial, atau bahkan sebagai penanda wilayah kekuasaan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait