Menyelami Jejak Sejarah Keraton Solo Gabung NKRI & Daerah Istimewa Surakarta!

Menyelami Jejak Sejarah Keraton Solo Gabung NKRI & Daerah Istimewa Surakarta!-foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Keraton Solo atau Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan keliru satu pecahan Kerajaan Mataram Islam.
Di masa awal kemerdekaan, Keraton Solo masih mempunyai kekuasaan atas sebagian daerah Soloraya, serta hendak berkuasa atas daerah spesial Surakarta/Solo (DIS).
Sekarang, Keraton Solo masih eksis, namun pimpinannya, Sri Sunan, tak mempunyai kekuasaan sempurna.
Surakarta merupakan nama resmi berasal Keraton Solo, pula nama administratif asal Pemerintah Kota (Pemerintah Kota) Solo waktu ini.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Taman Nasional Gunung Mulu: Ada Keajaiban yang Tersembunyi!
Nama Surakarta sendiri lahir waktu penguasa Mataram kala itu, Susuhunan Pakubuwono (PB) II, memindahkan keraton dari Kartasura, Sukoharjo, ke Desa Solo (baca: Sålå).
Bersamaan dengan pemindahan, PB II jua mendeklarasikan nama Surakarta Hadiningrat. lepas pemindahan alias boyong kedhaton terjadi 17 Februari 1745, jua ditetapkan sebagai hari jadi Kota Solo.
Versi lain menyebutkan, Jika kepindahan itu sebenarnya terjadi di 17 Sura 1670 atau bertepatan dengan 20 Februari 1745.
Adapun meski telah dinamai Surakarta, tetapi nama Solo masih digunakan dan lebih terkenal hingga saat ini. Baik Solo maupun Surakarta, merujuk maksud yg sama.
BACA JUGA:Menyelami Misteri Suku Maya: Sejarah, Hingga Peninggalan Suku Maya!
Lantas bagaimana sejarah Keraton Solo sampai sempat sebagai daerah Solo (DIS)?
Sejarah Keraton Solo Sebelum Indonesia Merdeka
Keraton Solo adalah 1 dari 4 pecahan Mataram Islam yg masih eksis hingga ketika ini.
Mataram Islam pertama kali pecah oleh Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755. Perjanjian itu memisahkan Mataram Islam menjadi Keraton Kasunanan Solo dan Keraton Kasultanan Ngayogyakarta (Yogyakarta).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: