Sejarah Reog Ponorogo: Ternyatah Memiliki Makna Simbolis yang Tersembunyi!

Sejarah Reog Ponorogo: Ternyatah Memiliki Makna Simbolis yang Tersembunyi!

Sejarah Reog Ponorogo: Ternyatah Memiliki Makna Simbolis yang Tersembunyi!-foto: net-

BACA JUGA:Sejarah Singkat Pekan Raya Jakarta: Kisah di Balik Fakta Unik di Pekan Raya Jakarta!

Warok digambarkan sebagai lakipria berbadan kekar, galak, serta sakti. Bahkan di kehidupan konkret, warok dihormati oleh masyarakat.

Properti primer warok pada pertunjukan reog ialah pecut atau cambuk. Pecut ini jua digunakan buat mengendalikan jalannya pertunjukan ketika tarian makin agresif.

Gerakan tari warok tidak banyak oreografi namun menonjolkan perilaku gagah berani.

Sedangkan kostum utama warok terdiri asal celana kombor hitam, kaus reog alur merah putih, penadon (atasan) hitam polos, blangkon, sabuk othok, dan  tali kolor.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah Pembangunan Masjid Agung Banten: Arsitektur Masjid dan Akulturasi Beragam Budaya!

Saat pertunjukan memanas pada ruang terbuka, kadang warok bertelanjang dada.

2. Jathil atau Jatilan

Dahulu jatil ditarikan oleh berwajah tampan menggunakan gerakan feminin, yg dianggap gemblak. sekarang poly dilakukan secara berpasangan atau perempuan saja.

Musik yg mengiringinya lebih ritmis menggunakan gerakan berulang, rapi, dan  latif sebab melambangkan prajurit.

kostum jatilan terdiri berasal sempyok manggar, jarik kawung putih, centing, udeng, cakep (gelang tangan), sampur, boro-boro, sabuk, celana, dan baju.

BACA JUGA:Sejarah Keunikan Taman Ismail Marzuki, Profil, dan Panduan Berkunjung!

3. Bujang Ganong

Tari bujang ganong diandalkan untuk memeriahkan reog sebab mempertontonkan gerakan-gerakan akrobatik. Penari bujang ganong haruslah laki-laki pria yang bisa beranjak lincah ke seluruh area tari.

umumnya mereka bertubuh mungil dan langsing sebab tak jarang jungkir pulang. namun gerakan mereka tidak sepenuhnya secara acak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: