Jejak Dewi Walangangin: Kisah Mistis yang Menghidupkan Sejarah Candi Pari

PAGARALAMPOS.COM - Dalam kekayaan budaya Jawa Timur, tersimpan legenda yang mengisahkan asal-usul Candi Pari, sebuah cerita sarat makna yang diwariskan turun-temurun.

Kisah ini berpusat pada Dewi Walangangin dan Jaka Pandelegan, pasangan yang kehidupannya menjadi simbol pelajaran berharga bagi masyarakat sekitar.

Cerita bermula di lereng Gunung Penanggungan, tempat Kiai Gede Penanggungan, seorang petapa sakti, hidup bersama putrinya, Dewi Walangangin.

Dengan penuh kasih sayang, sang ayah berharap putrinya kelak menemukan pasangan yang bijak dan berhati mulia.

BACA JUGA:Memahami Lebih Dalam Sejarah Candi Merak, Makna Relief Bahkan Keunikannya!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Candi Mendut: Bercorak Buddha, Fungsi, Letak hingga Daya Tariknya!

Harapan itu terpenuhi saat Jaka Pandelegan, seorang pemuda sederhana yang ingin menimba ilmu, datang berguru kepada Kiai Gede.

Seiring berjalannya waktu, cinta tumbuh di antara Dewi Walangangin dan Jaka Pandelegan, yang kemudian menikah dan membangun kehidupan yang sejahtera.

Namun, kemakmuran yang mereka raih membuat keduanya terlena. Ketika Kiai Gede datang untuk meminta benih pari sebagai lambang berkah yang seharusnya dibagikan, mereka menolak dengan angkuh.

Sikap ini melukai hati Kiai Gede, yang akhirnya mengucapkan kutukan.

BACA JUGA:Fakta Menarik Sejarah Tentang Candi Brahu: Misteri Peninggalan Kemegahan dan Kejayaan Kerajaan Majapahit!

BACA JUGA:Sejarah Penemuan Candi Ngawen: Magelang, Jawa Tengah Serta Keunikan Bentuk Candi Ngawen!

Dewi Walangangin dan Jaka Pandelegan berubah menjadi batu, yang konon menjadi awal mula berdirinya Candi Pari.

Lebih dari sekadar legenda, cerita ini menyimpan pesan moral tentang pentingnya kerendahan hati, berbagi rezeki, dan tidak melupakan asal-usul.

Sumber: