Menelusuri Sejarah Candi Mendut: Bercorak Buddha, Fungsi, Letak hingga Daya Tariknya!

PAGARALAMPOS.COM - Jawa Tengah populer akan banyaknya situs bersejarah yang kini   sudah dimanfaatkan sebagai destinasi wisata, mirip candi. candi-candi tadi pun dari berasal abad serta kerajaan yg tidak sama.

Situs peninggalan sejarah itu tersebar pada beberapa wilayah Jawa Tengah seperti Dieng, Klaten, Semarang, dan  Magelang.

Di Magelang sendiri setidaknya ada 7, yaitu Candi Borobudur, Candi Asu, Candi Pawon, Candi Umbul, Candi Selogriyo, Candi Ngawen, serta Candi Mendut.

Sejarah Candi Mendut

BACA JUGA:Menyelami Fakta-fakta Menarik dan Makna Legenda: Jejak Sejarah Pura Tirta Empul!

Dikutip dari kitab 'Candi Indonesia Seri Jawa' sang Edi Syawati dkk, Candi Mendut diperkirakan memiliki usia yang lebih tua dari Candi Borobudur dan dibangun pada tahun 824 Masehi.

Candi ini pula artinya peninggalan kepercayaan  Buddha karena terlihat dari relief serta arca yang terdapat pada Candi Mendut. Candi Mendut didirikan di masa pemerintahan Raja Indra berasal Dinasti Syailendra.

Berdasarkan sebuah prasasti yg ditemukan, Raja Indra bersama dengan putrinya mendirikan sebuah bangunan kudus yang dinamai dengan Srimad Wenuwana.

Kemudian seseorang arkeolog Johannes Gijsbertus de Casparis menyebutkan nama tadi bekerjasama menggunakan Candi Mendut.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Bali: dan Bagaimana Perjalanan Sejarah Kerajaan Bali?

karena Venuvana/Wenuwana merupakan daerah oleh Buddha menyebarkan agamanya pada Taman Kijang serta pada Candi Mendut ada relief cakra (dharmachakra) yg terletak pada antara 2 ekor kijang.

Pada 1836 candi ini ditemukan pada syarat tertimbun tanah serta abu vulkanik. kemudian akhirnya dilakukan perbaikan untuk situs bersejarah ini yang dilakukan 3 kali.

Pertama di 1897-1904, lalu 1908, serta yang terakhir pada 1925. perbaikan tadi dilakukan sang Belanda dengan membentuk bagian kaki, tubuh, serta atap candi serta pemasangan beberapa stupa mungil ke atap candi.

Fungsi Candi Mendut

Sumber: