Penemuan Bersejarah! Peralatan Batu Kuno Terungkap di Situs Paleolitikum

Penemuan Bersejarah! Peralatan Batu Kuno Terungkap di Situs Paleolitikum

Penemuan Bersejarah! Peralatan Batu Kuno Terungkap di Situs Paleolitikum-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Penemuan luar biasa di Korolevo, barat daya Ukraina, mengungkap jejak migrasi manusia purba tertua yang mencapai Eurasia.

Tim peneliti menemukan alat-alat batu kuno di situs Paleolitik dan menganalisis sedimen di sekitarnya menggunakan teknik analisis atom.

Berdasarkan hasil penelitian, usia alat-alat tersebut diperkirakan mencapai 1,42 juta tahun.

Alat-alat ini diyakini digunakan oleh Homo erectus, spesies manusia purba yang menjadi leluhur manusia modern di Eropa.

BACA JUGA:Fakta Menarik Sejarah Tentang Candi Brahu: Misteri Peninggalan Kemegahan dan Kejayaan Kerajaan Majapahit!

BACA JUGA:Sejarah Penemuan Candi Ngawen: Magelang, Jawa Tengah Serta Keunikan Bentuk Candi Ngawen!

Temuan ini menjadi bukti kuat tentang migrasi awal manusia purba ke wilayah tersebut, memperkuat teori perjalanan mereka dari timur menuju benua Eropa.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature, hasil ini memberikan wawasan baru tentang penyebaran Homo erectus di masa lampau.

Toshiyuki Fujioka, ahli geokronologi, menjelaskan bahwa situs-situs hominin dengan penanggalan akurat sangat jarang ditemukan di Eropa, sehingga penemuan ini menjadi tambahan penting dalam penelitian evolusi manusia.

Alat-alat batu yang ditemukan berasal dari batuan vulkanik, menunjukkan peran penting situs Korolevo dalam memetakan jalur migrasi manusia purba.

BACA JUGA:Memahami Lebih Dalam Sejarah Candi Merak, Makna Relief Bahkan Keunikannya!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Candi Mendut: Bercorak Buddha, Fungsi, Letak hingga Daya Tariknya!

Korolevo, yang berjarak sekitar 600 km dari Kiev, kini menjadi salah satu situs Paleolitik paling utara yang pernah terungkap, memberikan gambaran berharga tentang awal keberadaan manusia di wilayah tersebut.

Meski banyak situs hominin di utara mungkin telah terkubur atau terhapus akibat perubahan iklim dan lapisan es, penemuan ini membuka peluang untuk penelitian lebih dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: