Menyingkap Sejarah Kerajaan Galuh: Dari Awal Berdiri hingga Peninggalan yang Tersisa

Menyingkap Sejarah Kerajaan Galuh: Dari Awal Berdiri hingga Peninggalan yang Tersisa

Jejak Kerajaan Galuh: Perkembangan, Tokoh Penting, dan Peninggalan Bersejarah-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Galuh adalah kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada tahun 612 Masehi oleh Wretikandayun. Wilayahnya terletak antara Sungai Citarum di sebelah barat dan Sungai Cisarayu (Serayu) di sebelah timur. 

Sebelum berdiri sendiri, wilayah Galuh dan Sunda berada di bawah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara. Setelah Raja Linggawarman dari Tarumanegara wafat pada tahun 669 Masehi, menantunya, Tarusbawa, memindahkan pusat kekuasaan ke Sundapura, yang kemudian dikenal sebagai Kerajaan Sunda. Pada saat yang sama, Wretikandayun memisahkan diri dan mendirikan Kerajaan Galuh sebagai kerajaan mandiri. 

Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda sering terlibat dalam perselisihan. Meskipun demikian, kedua kerajaan ini sempat bersatu antara tahun 723 hingga 739 Masehi. Setelah periode tersebut, mereka kembali berpisah dan menjalankan pemerintahan masing-masing. 

Pusat pemerintahan Kerajaan Galuh berada di wilayah yang kini dikenal sebagai Ciamis, sedangkan Kerajaan Sunda berpusat di Pakuan Pajajaran. 

BACA JUGA:Sejarah Singkat Kerajaan Galuh: Prasejarah Perkembangaan Dari masa ke Masa Peninggalan Kerajaan!

BACA JUGA:Kisah Sejarah Dibalik Misteri Suku Tidore Hingga Peninggalan Sejarah!

Setelah Tarusbawa naik takhta menggantikan Linggawarman, Wretikandayun memanfaatkan pergantian kekuasaan ini untuk memisahkan Galuh dari Tarumanegara.

Tarusbawa kemudian membagi wilayah kekuasaannya menjadi dua, membentuk Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai batas alami.

Wretikandayun, yang lahir pada tahun 591 M, menjadi raja pertama Galuh pada usia 21 tahun dan bergelar Maharaja Suradarma Jayaprakosa.

Pada tahun 669 M, ia berhasil memerdekakan Galuh dari Tarumanegara, memperkokoh posisinya sebagai penguasa wilayah tersebut.

Perjalanan Kerajaan Galuh mengalami pasang surut, terutama setelah Perang Bubat melawan Kerajaan Majapahit yang merenggut nyawa Prabu Linggabhuana.

Situasi ini berhasil dipulihkan oleh Bunisora, adik Prabu Linggabhuana, yang menjadi wali bagi putra mahkota, Wastukancana.

BACA JUGA:Sejarah Suku Dayak: Asal-Usul Hingga Tradisi yang di Jalankan!

BACA JUGA:Menguak Fakta Misteri Sejarah Peninggalan Wangsa Sailendra: Candi Ratu Boko!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: