Aufklärung: Revolusi Pemikiran atau Hanya Ilusi? Temukan Fakta-Faktanya!
Aufklärung: Revolusi Pemikiran atau Hanya Ilusi? Temukan Fakta-Faktanya!--
PAGARALAMPOS.COM - Aufklärung, atau yang dikenal dengan istilah "The Enlightenment" dalam bahasa Inggris, adalah sebuah gerakan intelektual yang sangat berpengaruh di Eropa pada abad ke-18.
Gerakan ini menekankan pada penggunaan akal, rasionalitas, dan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk memahami dunia dan mengubah tatanan sosial yang ada.
Aufklärung menjadi titik balik dalam sejarah pemikiran Eropa, yang mengarah pada berbagai perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk filosofi, politik, dan sains.
Latar Belakang Aufklärung
Masa Pencerahan atau Aufklärung muncul sebagai reaksi terhadap sistem feodal yang tertutup dan dogmatis, serta kekuasaan gereja yang sangat dominan pada masa itu.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Pulau Bali: Destinasi Favorit Wisatawan Dunia yang Penuh Kejutan
Sebelum gerakan ini, kebanyakan pengetahuan dan pandangan hidup di Eropa didasarkan pada ajaran agama dan tradisi yang tidak dapat dipertanyakan.
Namun, pada abad ke-17 dan 18, dengan adanya penemuan ilmiah dan kemajuan dalam pemikiran kritis, banyak intelektual yang mulai meragukan otoritas agama dan monarki absolut.
Mereka percaya bahwa akal manusia dapat digunakan untuk memahami dan memecahkan masalah dunia ini.
Ciri-ciri dan Pemikiran yang Mendasari Aufklärung
Pada dasarnya, Aufklärung mengajarkan bahwa manusia harus berpikir dengan kepala dingin, rasional, dan objektif.
BACA JUGA:Suku Dayak di Kalimantan: Warisan Sejarah dan 4 Tradisi Unik yang Tetap Lestari
Beberapa pemikiran yang menjadi dasar gerakan ini antara lain:
Rasionalisme dan Ilmu Pengetahuan: Para pemikir Pencerahan mendorong penggunaan akal dan riset ilmiah untuk mencari kebenaran.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
