Bagaimana Kerajaan Galuh Membentuk Budaya Sunda yang Kita Kenal Saat Ini? Yuk, Simak Kisahnya!

Salah satu peninggalan bersejarah yang sangat penting adalah prasasti-prasasti yang ditemukan di sekitar wilayah Galuh, seperti Prasasti Cikapundung dan Prasasti Karangkamulyan.

Kerajaan Galuh juga tercatat dalam berbagai catatan sejarah dan sastra, termasuk dalam kitab-kitab sastra Sunda seperti Carita Parahyangan, yang menceritakan tentang asal-usul kerajaan-kerajaan di Jawa Barat.

BACA JUGA:Miliki Stock 6.000 Keping Blanko KTP-el, Disdukcapil Siap Jemput Bola

Salah satu tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Galuh adalah Prabu Dewa Niskala, yang dikenal sebagai salah satu raja terkemuka yang memerintah pada masa itu.

Penyatuan Galuh dan Sunda

Pada abad ke-10, Kerajaan Galuh mengalami peralihan kekuasaan dan akhirnya bersatu dengan Kerajaan Sunda.

Peristiwa ini terjadi ketika Raja Galuh terakhir, Prabu Wastu Kancana, menikah dengan putri dari Kerajaan Sunda, yang kemudian membawa penyatuan antara kedua kerajaan tersebut.

Hal ini menandai babak baru dalam sejarah kerajaan di wilayah Pasundan, yang kemudian dikenal sebagai Kerajaan Sunda-Galuh.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Pulau Bali: Destinasi Favorit Wisatawan Dunia yang Penuh Kejutan

Penyatuan ini memberikan dampak besar bagi perkembangan kebudayaan Sunda.

Kerajaan Sunda-Galuh yang terbentuk pasca-penyatuan ini berkembang menjadi salah satu kerajaan yang memiliki kekuatan politik dan budaya yang signifikan di kawasan Barat Jawa hingga abad ke-16.

Warisan Budaya yang Terjaga

Meskipun Kerajaan Galuh telah runtuh dan bergabung dengan Kerajaan Sunda, warisan budaya dan sejarahnya tetap terjaga hingga kini.

Peninggalan berupa prasasti, situs arkeologi, dan cerita rakyat dari masa kerajaan ini menjadi bukti nyata dari kemajuan peradaban Galuh.

BACA JUGA:Mengenal Suku Dayak: Sejarah Singkat dan Tradisi Uniknya yang Masih Bertahan

Sumber: