Gedung Pusat Oncology RSUP MH Palembang Mulai Dibangun

Gedung Pusat Oncology RSUP MH Palembang Mulai Dibangun

Foto : Sekda Provinsi Sumsel hadiri peletakan batu pertama pembangunan RSUP Muhammad Hoesin--Pagaralampos.com

BACA JUGA:Terkait Viralnya di Medsos Toilet RSUD Besemah, Direktur: Itu Tidak Benar

Dari data survei di 115 negara yang menunjukkan bahwa sebagian besar negara tidak menyediakan layanan yang memadai untuk kanker dalam cakupan kesehatan universal (UHC).

Hanya 39 dari 115 negara yang memasukkan manajemen kanker sebagai layanan kesehatan inti untuk seluruh warga negara. Kondisi ini akan membuat risiko kematian bagi penderita kanker semakin tinggi.

Edward menjelaskan,  dari sejumlah negara yang disurvei oleh WHO juga menunjukkan bahwa hanya 28 persen negara yang menyediakan pelayanan paliatif, yakni dengan memaksimalkan kualitas hidup pasien dan mengurangi gejala yang mengganggu.

Layanan paliatif dibutuhkan oleh pasien kanker stadium lanjut dengan kemungkinan sembuh kecil tetapi tetap membutuhkan layanan kesehatan agar kualitas hidupnya tetap terpenuhi. 

BACA JUGA:Komisi I DPRD Kota Pagaralam Dorong RSUD Besemah Evaluasi Aset, Demi Pelayanan Kesehatan yang Optimal

"Pada program deteksi dini kanker payudara tahun 2020-2022, Provinsi Sumatera Selatan mencapai cakupan 32,46% dari target capaian 45%, dengan jumlah skrining 425.160 jiwa (wanita usia 30-50 tahun) dari target skrining 589.395 jiwa," ucapnya.

Maka dari itu dengan dibangunnya gedung Onkologi terpadu di RSMH ini diharapkan dapat melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit kanker yang semakin meningkat.

Baik kuantitas maupun kualitas khususnya di wilayah Sumatera Selatan, didukung dengan adanya tim dokter spesialis yang memiliki kompetensi dan berpengalaman, dan juga fasilitas dan teknologi pengobatan yang canggih 

Di tempat yang sama, Menkes menyampaikan penyakit kanker membunuh sekitar dua ratus ribu lebih rakyat Indonesia.

Oleh sebab itu, pemerintah harus benar-benar serius dalam pelayanan kesehatan dan pengobatan kanker.

BACA JUGA:Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Faskes, Seorang Kepala Fasilitas Kesehatan Dilaporkan ke Polisi

Bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun beresiko kanker. Itu sebabnya pemerintah sedang memprioritaskan deteksi dini kanker payudara pada perempuan, dan kanker paru juga kanker kolorektal pada laki-laki.

Kedepannya, agar semua ilmu-ilmu (kedokteran) dapat diturunkan ke bawah (dokter-dokter di pelosok) agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Pencegahan jauh lebih bagus. Deteksi harus sedini mungkin.

"Pada pria, kanker paru memang sangat sulit dideteksi. Untuk itu pemerintah akan membagikan CT Scan ke 514 kabupaten/kota untuk deteksi kanker paru,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: