Mengapa Mahalnya Biaya Pernikahan Suku Kalaidzhi Bulgaria? Haruskah Wanita Muda Ikut Pasar Ini!
Mengapa Mahalnya Biaya Pernikahan Suku Kalaidzhi Bulgaria? Haruskah Wanita Muda Ikut Pasar Ini!--
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bahasa Besemah: Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia!
Biaya ini mencakup berbagai hal, mulai dari biaya perhiasan yang melimpah, pakaian tradisional yang mewah, hingga pesta pernikahan yang besar dan meriah.
Selain itu, calon mempelai wanita juga diwajibkan untuk memperlihatkan kecantikannya dengan memakai berbagai aksesori mewah dan makeup tebal yang memukau para tamu undangan. Semua ini memerlukan dana yang tidak sedikit.
Meskipun terdengar seperti sebuah tradisi yang aneh atau berat, sistem ini tetap dipertahankan oleh banyak keluarga suku Kalaidzhi.
Bagi wanita muda, mengikuti “pasar pernikahan” ini menjadi suatu keharusan jika mereka ingin mendapatkan pasangan hidup yang berasal dari keluarga yang terhormat dan mapan secara finansial.
BACA JUGA:Bukan Cuma Makanan, Tapi Sejarah Bakwan yang Menarik! Tahu Tidak?
Tidak jarang para wanita muda suku Kalaidzhi merasa tertekan oleh ekspektasi masyarakat yang menganggap mereka harus memenuhi standar tersebut untuk mendapatkan calon suami yang diinginkan.
Namun, tradisi ini juga memiliki sisi negatif.
Mahalnya biaya pernikahan sering kali menyebabkan kesulitan ekonomi, terutama bagi keluarga yang tidak mampu membayar biaya yang diminta.
Banyak keluarga suku Kalaidzhi yang akhirnya terjebak dalam utang atau harus mengorbankan kebutuhan dasar mereka hanya demi melangsungkan pernikahan anak perempuan mereka sesuai dengan adat yang berlaku.
BACA JUGA:Apa yang Membuat Kurma Begitu Khas dan Penuh Sejarah? Simak Penjelasannya!
Hal ini menambah tantangan sosial dan ekonomi bagi masyarakat suku Kalaidzhi yang semakin berkembang.
Secara keseluruhan, biaya pernikahan yang tinggi di kalangan suku Kalaidzhi Bulgaria menciptakan ketimpangan sosial yang signifikan.
Wanita muda di suku ini harus menghadapi tekanan besar untuk ikut dalam "pasar pernikahan" yang mengharuskan mereka untuk membayar harga yang sangat mahal, baik dalam hal materi maupun dalam hal sosial.
Meskipun begitu, tradisi ini terus berlanjut, membentuk kehidupan pernikahan yang tak hanya didasarkan pada cinta, tetapi juga pada prestise dan status sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: