Gunung Sumbing, Tempat Suci atau Sekadar Mitos? Simak Cerita Lengkapnya!

Ritual dan Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Sumbing, terutama di daerah Temanggung dan Magelang, masih menjaga tradisi dan ritual yang berkaitan dengan kekuatan gaib gunung ini.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Jalur Perdagangan dan Keberagaman Suku di Pontianak: Warisan Sejarah yang Hidup

Salah satu ritual yang sering dilakukan adalah selametan atau selamatan, sebuah upacara adat yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan keberkahan dari roh-roh halus yang diyakini menghuni gunung.

Biasanya, ritual ini melibatkan sesajen berupa tumpeng, bunga, dan makanan khas yang diletakkan di tempat-tempat yang dianggap keramat, seperti di sekitar mata air atau di dekat batu besar yang ada di sepanjang jalur pendakian.

Pendaki yang menaklukkan Gunung Sumbing juga seringkali melakukan doa atau ritual khusus sebelum mencapai puncaknya.

Mereka percaya bahwa dengan melakukan upacara tersebut, mereka akan dilindungi selama perjalanan dan dapat meraih keselamatan.

BACA JUGA:Penemuan Mengejutkan di Kedalaman Laut: Bisakah Gunung Berapi Kuno Ini Mengubah Sejarah?

Beberapa pendaki bahkan mengaku merasakan kehadiran kekuatan gaib yang membuat mereka lebih waspada atau lebih bersemangat dalam melanjutkan perjalanan.

Gunung Sumbing dalam Pandangan Spiritual

Bagi sebagian orang, Gunung Sumbing bukan hanya sekadar gunung fisik yang perlu didaki, tetapi juga merupakan tempat suci yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia gaib.

Banyak orang yang datang ke gunung ini untuk mencari pencerahan spiritual, baik melalui meditasi ataupun ritual lainnya.

Pendakian ke puncak Gunung Sumbing sering dianggap sebagai perjalanan spiritual yang tidak hanya menguji ketahanan fisik tetapi juga kekuatan mental dan batin.

BACA JUGA:Ingin Tahu Sejarah Kebun Teh Gunung Dempo? Yuk, Cari Tahu di Sini!

Salah satu tempat yang cukup dikenal memiliki aura mistis adalah puncak Gunung Sumbing yang sering diselimuti kabut tebal.

Sumber: