Gunung Semeru dan Jejak Spiritual Sang Raja Kediri: Fakta atau Fiksi?!
Gunung Semeru dan Jejak Spiritual Sang Raja Kediri: Fakta atau Fiksi?!--
Cerita tentang jejak tapak Sang Raja Kediri semakin berkembang menjadi legenda yang dipercayai turun-temurun.
Menurut kepercayaan, jejak tapak tersebut muncul sebagai tanda bahwa Raja Kediri telah mencapai puncak spiritual tertinggi di gunung ini.
BACA JUGA:Gunung Sindoro: Jejak Sejarah dan Cerita Mistis di Balik Keindahannya
Ada pula yang meyakini bahwa jejak ini bukanlah sekadar tapak biasa, melainkan membawa energi khusus yang mampu memberikan kekuatan atau wawasan bagi mereka yang berniat baik.
Banyak pendaki yang mengaku merasa seperti "disambut" saat mendekati puncak Semeru.
Beberapa bahkan merasakan kehadiran spiritual yang kuat, seolah-olah jiwa Raja Kediri masih menjaga puncak tersebut.
Oleh sebab itu, tidak sembarang orang bisa mencapai puncak Mahameru.
BACA JUGA:Menguak Rahasia Gunung Sindoro: Legenda, Sejarah, dan Mitos yang Melekat
Diperlukan niat yang bersih, tekad kuat, dan sikap hormat terhadap alam untuk bisa mendaki hingga ke puncak tertinggi.
Kisah Larangan dan Pantangan di Gunung Semeru
Selain jejak tapak Sang Raja Kediri, Gunung Semeru juga memiliki berbagai pantangan dan aturan yang harus dihormati.
Salah satunya adalah larangan mendaki saat peringatan tertentu atau musim-musim tertentu yang diyakini sebagai waktu bagi para roh leluhur untuk melakukan perjalanan spiritual di gunung ini.
Bahkan, ada kepercayaan bahwa barang siapa yang tidak menghormati aturan ini bisa mengalami kejadian-kejadian aneh atau tertimpa musibah.
BACA JUGA:Mengenal Suku Arfak: Kekayaan Tradisi dan Sejarah dari Pegunungan Papua
Salah satu pantangan terkenal adalah larangan untuk membawa atau mengambil apapun dari gunung ini, termasuk batu dan tanaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: