Era Gelap Majapahit: Akhir Kepemimpinan Setelah Waisya Hayam Wuruk dan Gajah Mada

Era Gelap Majapahit: Akhir Kepemimpinan Setelah Waisya Hayam Wuruk dan Gajah Mada

Momen Suram Majapahit: Kehilangan Dua Tokoh Besar Setelah Hayam Wuruk dan Gajah Mada-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Majapahit, yang dikenal luas baik di Indonesia maupun di dunia internasional, merupakan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara.

Karya Negarakertagama, yang mencatat sejarah kejayaan Majapahit, telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada, Majapahit mencapai puncak kejayaannya.

Tahun 1355 menandai puncak kejayaan Majapahit ketika Hayam Wuruk berada di puncak kekuasaannya.

BACA JUGA:Ajisaka dan Tiga Pendekar Sakti: Menelusuri Jejak Sejarah yang Tersembunyi!

BACA JUGA:Gunung Padang: Punden Berundak yang Menyimpan Sejarah Kerajaan Kuno!

Nenyebabkan peramun, hubungan antara Hayam Wuruk dan Gajah Mada mulai retak setelah insiden Bubat, di mana Hayam Wuruk menolak menikahi putri dari Kerajaan Sunda. Keputusan ini mpecahan yang berimbas pada kemunduran Majapahit.

Setelah insiden tersebut, Majapahit kesulitan menemukan pengganti yang sepadan dengan Gajah Mada.

Beberapa cerita menyebutkan bahwa Gajah Mada jatuh sakit setelah meninggalkan Majapahit, dan akhirnya wafat.

BACA JUGA:Mengungkap Fakta Tersembunyi tentang Budaya dan Sejarah Gunung Himalaya

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Demak: Dari Puncak Kemegahan hingga Kejatuhan

Kehilangan Gajah Mada semakin melemahkan Majapahit yang sebelumnya sangat kuat.

Kemunduran semakin terasa setelah kematian Hayam Wuruk pada 1389, yang memicu ketidakstabilan di istana.

Kekacauan politik semakin meningkat seiring dengan pertikaian antara pewaris takhta, yang memuncak pada perang saudara atau Paregreg pada tahun 1401. Meskipun ada upaya perdamaian, konflik ini terus berlanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: