Apa yang Membuat Kerajaan Daha Menjadi Pusat Kekuasaan Baru Setelah Kejatuhan Majapahit? Ini Alasannya!
Kerajaan Daha-Kolase by pagaralampos.com-Net
BACA JUGA:Apa Saja Peninggalan Penting dari Kerajaan Majapahit? Temukan Prasasti dan Maknanya di Sini!
Slamet Muljana, perpindahan ibu kota terjadi selama masa pemerintahan Girindrawardhana Dyah Ranawijaya.
Penjelasan lebih lanjut dapat ditemukan dalam karya Tomé Pires, "Suma Oriental," yang ditulis antara tahun 1512 hingga 1515.
Dalam "Suma Oriental," Pires mencatat bahwa pada saat itu, ibu kota Jawa disebut Dayo, yang merujuk pada Daha dalam transliterasi Portugis.
BACA JUGA:Cerita Rakyat dan Sejarah: Menguak Dua Legenda Kerajaan Sriwijaya
Daha terletak di pedalaman Jawa Timur, sekitar dua hari perjalanan dari pelabuhan Tuban.
Pires juga menyoroti pentingnya Tuban sebagai pelabuhan terdekat dengan ibu kota Dayo.
Hal ini memberikan gambaran tentang posisi geografis ibu kota kerajaan pada masa itu.
Peneliti Armando Cortesao, yang menerbitkan karya Pires, berpendapat bahwa transliterasi Dayo merujuk pada Daha, yang terletak sekitar seratus kilometer selatan Tuban.
BACA JUGA:Peninggalan Sejarah: Lima Istana Kerajaan yang Masih Berdiri dengan Megah di Indonesia
Jarak ini dapat ditempuh dalam dua hari perjalanan berkuda.
Dengan demikian, berdasarkan catatan Pires, pada tahun 1513, Daha (Kediri) berfungsi sebagai ibu kota Kerajaan Jawa.
Informasi ini memberikan wawasan tentang perubahan-perubahan penting dalam struktur politik dan administrasi di Jawa pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16.
Kisah tentang pengaruh Keling terhadap Kediri dan Majapahit menambah pemahaman kita tentang dinamika sejarah Nusantara.
BACA JUGA:Kerajaan Medang Kamulan. Inilah Sosok Pendiri dan Raja Pertamanya. Seorang Pendekar?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: