Sejarah Kolonial Indonesia: Keuntungan Besar dan Penderitaan Rakyat
Sejarah Kolonial Indonesia: Keuntungan Besar dan Penderitaan Rakyat--
PAGARALAMPOS.COM - Sejarah kolonial di Indonesia merupakan babak penting dalam perjalanan bangsa ini.
Penjajahan Belanda di Indonesia yang dimulai pada awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20 membawa dampak yang mendalam, tidak hanya bagi masyarakat lokal,
tetapi juga bagi Belanda sebagai penjajah. Dalam periode ini, Belanda meraih keuntungan yang sangat besar, baik dari segi ekonomi, politik, maupun sosial.
Awalnya, kedatangan Belanda di Indonesia berawal dari upaya mereka untuk mencari rempah-rempah yang sangat berharga.
BACA JUGA:Menyingkap Kekayaan Wisata Religi di Lombok: Dari Makam Keramat hingga Pura Bersejarah
Melalui VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang didirikan pada tahun 1602, Belanda berusaha untuk menguasai perdagangan rempah-rempah, khususnya cengkeh, pala, dan lada, yang sangat diminati di pasar Eropa.
Dengan monopoli yang diterapkan oleh VOC, Belanda dapat mengendalikan harga dan distribusi rempah-rempah ini, sehingga menguntungkan mereka secara finansial.
Belanda menggunakan berbagai cara untuk menguasai wilayah Indonesia.
Awalnya, mereka melakukan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan lokal, namun seiring berjalannya waktu, mereka juga menggunakan kekuatan militer.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Perjuangan di Nganjuk: 7 Destinasi Wisata yang Sarat Makna Kemerdekaan
Salah satu momen penting adalah pertempuran di Banten dan Batavia (sekarang Jakarta) yang menyebabkan Belanda mampu menguasai daerah-daerah strategis.
Setelah berhasil menguasai Batavia, Belanda menjadikannya sebagai pusat administrasi dan perdagangan, yang semakin menguatkan posisi mereka di wilayah nusantara.
Dengan menguasai sumber daya alam dan perdagangan, Belanda memperoleh keuntungan besar.
Mereka menerapkan sistem tanam paksa (Cultuurstelsel) pada tahun 1830, yang memaksa petani untuk menanam tanaman ekspor seperti kopi dan tebu dengan imbalan yang sangat sedikit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: