Mengapa Puncak Leuser Jadi Ikon Pendakian dan Konservasi di Sumatra?

Mengapa Puncak Leuser Jadi Ikon Pendakian dan Konservasi di Sumatra?

Mengapa Puncak Leuser Jadi Ikon Pendakian dan Konservasi di Sumatra?--

Keberadaan ekosistem yang lengkap inilah yang menjadikan TNGL sebagai situs warisan dunia UNESCO dalam jaringan Tropical Rainforest Heritage of Sumatra sejak tahun 2004.

Kawasan ini sangat penting sebagai tempat tinggal spesies langka seperti orangutan Sumatra, harimau Sumatra, dan gajah Sumatra.

BACA JUGA:Menelusuri Tradisi dan Sejarah Suku Jawa: Kearifan Lokal dalam Modernitas

Banyaknya spesies langka dan endemik membuat Puncak Leuser tidak hanya menjadi tujuan pendakian, tetapi juga kawasan konservasi vital bagi keberlangsungan hidup berbagai spesies di Indonesia.

Puncak Leuser sebagai Tujuan Pendakian Ekstrem

Mendaki Puncak Leuser bukanlah hal yang mudah. Trek pendakian sangat menantang, dengan medan yang terjal, lembab, dan tertutup hutan lebat.

Pendaki membutuhkan waktu sekitar tujuh hingga sepuluh hari untuk mencapai puncak, tergantung pada kondisi cuaca dan stamina fisik.

Namun, tantangan inilah yang menarik para pendaki dan pecinta alam untuk menjelajahi Puncak Leuser.

BACA JUGA:Eksplorasi Suku Komering: Tradisi, Sejarah, dan Rumah Panggung di Sumatera

Dari puncak, para pendaki dapat menikmati pemandangan luas yang memperlihatkan hamparan hutan lebat dan jajaran pegunungan lainnya yang mengelilingi kawasan TNGL.

Puncak Leuser juga menawarkan pengalaman mendalam tentang kekayaan alam Indonesia.

Banyak pendaki yang mengaku bahwa perjalanan menuju puncak tidak hanya memberi mereka kepuasan fisik, tetapi juga pemahaman akan pentingnya menjaga alam dan kelestarian ekosistem Gunung Leuser.

Mengapa Puncak Leuser Layak Dilindungi

Gunung Leuser, dengan segala keunikannya, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Sumatra.

BACA JUGA:Menyusuri Jejak Sejarah Suku Banjar: Asal-Usul dan Adat Istiadatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: