Keberanian Suku Samin: Menghadapi Tantangan Modernisasi Tanpa Mengorbankan Tradisi
![Keberanian Suku Samin: Menghadapi Tantangan Modernisasi Tanpa Mengorbankan Tradisi](https://pagaralampos.disway.id/upload/394caf9b8a8fb5a5ec6af0dbad0497ab.png)
Tradisi dan Kehidupan Sehari-hari Suku Samin--
PAGARALAMPOS.COM - Suku Samin, atau lebih dikenal sebagai "Sedulur Sikep," adalah komunitas adat yang bermukim di daerah Blora, Jawa Tengah.
Mereka dikenal dengan pandangan hidup yang khas dan nilai-nilai anti-kolonial, menjadikan mereka salah satu komunitas adat paling unik di Indonesia.
Dengan prinsip hidup sederhana, pemikiran kritis terhadap ketidakadilan, dan kecintaan pada tanah kelahiran, Suku Samin memiliki sejarah panjang yang dipenuhi dengan semangat perlawanan damai.
Sejarah Awal: Gerakan Samin dan Pendirinya
Kehadiran Suku Samin tidak lepas dari sosok Samin Surosentiko, seorang pemimpin kharismatik yang lahir pada 1859 di daerah Randublatung, Blora.
Pada awal abad ke-20, Samin Surosentiko menginspirasi masyarakat sekitar untuk menentang kebijakan kolonial Hindia Belanda yang memberatkan.
Ia mendirikan gerakan Saminisme sebagai bentuk perlawanan damai terhadap penindasan dan eksploitasi kolonial, terutama terkait pajak dan hak atas tanah.
Samin Surosentiko menyebarkan ajaran yang mendorong para pengikutnya untuk tidak tunduk pada aturan yang dianggap merugikan rakyat.
Suku Samin tidak menggunakan kekerasan dalam perlawanan, melainkan dengan menolak membayar pajak atau bekerja untuk pemerintah kolonial.
BACA JUGA:Menapak Jejak Sejarah: Pintu Gerbang Majapahit Kuno yang Penuh Misteri dan Keindahan
Karena ajarannya ini, Samin Surosentiko ditangkap dan dibuang ke Sumatera, tetapi gerakan Saminisme tetap hidup dan diwariskan turun-temurun.
Tradisi dan Kehidupan Sehari-hari Suku Samin
Suku Samin memiliki pandangan hidup sederhana yang sarat dengan prinsip kejujuran dan kesederhanaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: