Sejarah BRI, Berdiri di Zaman Kolonial hingga Menjelma sebagai Bank dengan Aset Terbesar di Asia Tenggara
BRI didirikan pertama kali di masa penjajahan Kolonial Belanda pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. -istimewa-
Selain itu, BRI juga memainkan peran besar dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan salah satu program pemerintah untuk memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
BACA JUGA:BRI Raih Pertumbuhan Aset Wealth Management 23,05% dan Peningkatan Layanan untuk Nasabah Prioritas
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sektor keuangan di Indonesia, BRI mulai melakukan modernisasi besar-besaran pada sistem perbankannya.
Termasuk dalam hal digitalisasi layanan. BRI terus memperluas jangkauannya ke seluruh pelosok Indonesia dengan membuka cabang hingga ke daerah-daerah terpencil.
Hingga saat ini, BRI dikenal sebagai bank dengan jaringan terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu bank dengan aset terbesar di Asia Tenggara.
Peran BRI dalam Ekonomi Rakyat
BACA JUGA:Adanya KUR BRI Debitur Semakin Dipermudah Kembangkan Usaha, Bunga Kecil Pencairan Cepat
BRI memiliki sejarah panjang dalam mendukung sektor ekonomi rakyat. Sejak awal berdirinya, BRI telah fokus pada pemberian kredit mikro dan pembiayaan usaha kecil yang seringkali terabaikan oleh lembaga keuangan besar lainnya.
BRI dianggap sebagai pelopor dalam microfinance di Indonesia, memberikan kesempatan bagi masyarakat kecil untuk mengakses layanan perbankan yang terjangkau.
Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencerminkan perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemandirian ekonomi, terutama bagi rakyat kecil.
Dari lembaga keuangan kecil di Purwokerto hingga menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia, BRI terus berkomitmen pada visinya untuk memberikan layanan keuangan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: