Kapal Apung Lampulo: Simbol Ketahanan Masyarakat Aceh Pasca Tsunami
Kapal Apung Lampulo--
PAGARALAMPOS.COM - Kapal Apung Lampulo, yang terletak di kawasan Lampulo, Banda Aceh, adalah simbol keberanian dan ketahanan masyarakat Aceh setelah mengalami bencana gempa bumi dan tsunami pada 26 Desember 2004.
Kapal ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga menjadi saksi bisu dari tragedi yang merenggut ribuan nyawa dan menghancurkan infrastruktur di sekitarnya.
Sejarah Kapal Apung Lampulo mencerminkan perjuangan masyarakat Aceh untuk bangkit dari keterpurukan dan mengingat kembali momen-momen tragis dalam Sejarah mereka.
Awal Mula Kapal Apung
Kapal Apung Lampulo, yang dikenal dengan nama resmi "Kapal Apung Lampulo," adalah kapal penangkap ikan berukuran besar yang bernama "Ferry 1."
BACA JUGA:Tjong Yong Hian Gallery: Mengenang Sejarah dan Warisan Tokoh Penting Medan
Kapal ini awalnya berlayar di perairan Aceh sebelum terdampar ke daratan akibat tsunami yang melanda.
Pada saat bencana terjadi, kapal ini berada di pelabuhan dan terhempas oleh gelombang besar, hingga terdampar di area permukiman Lampulo.
Lokasinya yang strategis dan dekat dengan masyarakat menjadikan kapal ini sebagai pengingat akan bencana yang terjadi.
Fungsi Sebagai Monumen
Setelah bencana, pemerintah Aceh memutuskan untuk mempertahankan kapal ini sebagai monumen untuk mengenang tragedi yang dialami oleh masyarakat.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Masjid Seribu Tiang: Simbol Kemegahan Islam di Jambi
Kapal Apung Lampulo dibuka untuk umum pada tahun 2009 sebagai museum, dan sejak saat itu, banyak pengunjung yang datang untuk menyaksikan dan belajar dari sejarahnya.
Kapal ini dilengkapi dengan berbagai informasi mengenai bencana tsunami, proses penanggulangan, serta kisah-kisah haru dari para penyintas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: