Sejarah Kerajaan Pagatan: Pusat Kejayaan Bugis di Pesisir Kalimantan

Sejarah Kerajaan Pagatan: Pusat Kejayaan Bugis di Pesisir Kalimantan

Sejarah Kerajaan Pagatan: Pusat Kejayaan Bugis di Pesisir Kalimantan--

Pengaruh Bugis dalam Budaya Pagatan

Salah satu hal yang menonjol dari sejarah Kerajaan Pagatan adalah pengaruh budaya Bugis yang sangat kuat di wilayah ini.

Hingga saat ini, masyarakat Pagatan dikenal mempertahankan banyak tradisi Bugis, baik dalam aspek sosial, budaya, maupun agama.

Bahasa Bugis masih digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh sebagian masyarakat Pagatan, dan adat istiadat Bugis seperti ritual pernikahan dan acara-acara adat lainnya masih dilaksanakan.

BACA JUGA:Kedatuan Luwu: Dari Kejayaan Sejarah hingga Tradisi yang Hidup

Salah satu warisan budaya Bugis yang paling terkenal di Pagatan adalah tradisi Maccera Tasi, yaitu sebuah upacara tahunan yang diadakan sebagai bentuk syukur atas hasil laut yang melimpah.

Dalam upacara ini, masyarakat Pagatan mengorbankan hewan ke laut sebagai persembahan kepada leluhur dan untuk meminta berkah dari laut.

Kemunduran Kerajaan Pagatan

Seperti banyak kerajaan-kerajaan kecil lainnya di Nusantara, Kerajaan Pagatan mulai kehilangan kekuasaannya setelah kedatangan penjajah Belanda.

Ketika Belanda menguasai Kalimantan, Kerajaan Pagatan secara resmi berada di bawah kendali pemerintah kolonial.

BACA JUGA:Kedatuan Luwu: Dari Kejayaan Sejarah hingga Tradisi yang Hidup

Meskipun kerajaan ini masih ada secara nominal, kekuasaan raja semakin terbatas.

Setelah kemerdekaan Indonesia, sistem kerajaan di Pagatan secara resmi dihapuskan dan digantikan oleh pemerintahan modern.

Meski demikian, bekas wilayah Kerajaan Pagatan masih dihuni oleh keturunan Bugis yang tetap mempertahankan identitas budaya mereka.

Kerajaan Pagatan adalah salah satu kerajaan kecil di pesisir Kalimantan yang memainkan peran penting dalam sejarah migrasi dan penyebaran suku Bugis di Nusantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: