Mengenal Kesultanan Banjar: Kerajaan yang Menjadi Pusat Perdagangan dan Budaya di Kalimantan

Mengenal Kesultanan Banjar: Kerajaan yang Menjadi Pusat Perdagangan dan Budaya di Kalimantan

Mengenal Kesultanan Banjar: Kerajaan yang Menjadi Pusat Perdagangan dan Budaya di Kalimantan--

PAGARALAMPOS.COM - Kesultanan Banjar adalah salah satu kerajaan Islam yang bersejarah di Indonesia, terletak di wilayah Kalimantan Selatan.

Berdiri sejak abad ke-16, Kesultanan Banjar memainkan peran penting dalam perkembangan budaya, ekonomi, dan politik di kawasan Nusantara, khususnya di Kalimantan.

Kesultanan ini juga merupakan bagian dari jaringan perdagangan internasional yang menghubungkan berbagai wilayah di Asia Tenggara, serta berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Kalimantan.

Sejarah Berdirinya Kesultanan Banjar

Kesultanan Banjar didirikan pada sekitar tahun 1520 oleh Sultan Suriansyah, yang menjadi sultan pertama dari Banjar.

BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Sriwijaya: Pusat Perdagangan dan Agama di Asia Tenggara

Sultan Suriansyah adalah tokoh penting yang dikenal sebagai penguasa pertama yang memeluk agama Islam dan menjadikannya sebagai agama resmi kerajaan.

Sebelumnya, wilayah Banjar dikuasai oleh kerajaan Hindu-Buddha, tetapi pengaruh Islam mulai masuk dan berkembang pesat, terutama melalui jalur perdagangan dan dakwah.

Setelah Sultan Suriansyah, Kesultanan Banjar diperintah oleh para sultan yang berbeda, yang masing-masing membawa kebijakan dan perubahan signifikan dalam pemerintahan dan hubungan luar negeri.

Salah satu tokoh yang terkenal adalah Sultan Adam Al-Wali, yang dikenal dengan kebijakan reformasi sosial dan pembuatan undang-undang yang mengatur kehidupan masyarakat Banjar.

BACA JUGA:Dari Sumpah Palapa hingga Runtuhnya Majapahit: Sejarah Kerajaan Terbesar di Indonesia

Puncak Kejayaan dan Hubungan Perdagangan

Pada masa kejayaannya, Kesultanan Banjar mencapai puncak kejayaan dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Kota Banjar menjadi pusat perdagangan yang ramai, terutama dalam perdagangan rempah-rempah, emas, dan hasil bumi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: