Jejak Sejarah Gunung Wanggameti: Mengungkap Misteri dan Kearifan Lokal di Sumba
Menelusuri Sejarah dan Misteri Gunung Wanggameti di Sumba-Foto: net -
Cerita Mistis di Sekitar Gunung
Sebagai tempat yang dianggap suci, Gunung Wanggameti diselimuti oleh berbagai cerita mistis yang masih hidup di kalangan masyarakat Sumba. Salah satu misteri yang terkenal adalah suara-suara gaib yang sering terdengar pada malam hari.
Penduduk sekitar sering melaporkan mendengar alunan musik tradisional Sumba, seperti tiupan seruling dan tabuhan gendang, yang konon berasal dari roh nenek moyang yang merayakan ritual di alam gaib.
Ada juga kisah mengenai penampakan makhluk gaib di sekitar gunung, digambarkan sebagai sosok lelaki tua berpakaian jubah panjang yang dipercaya sebagai penjaga gunung.
BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Gunung Sibualbuali: Destinasi Alam Menakjubkan di Sumatera Utara!
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Misteri Gunung Midangan di Jawa Timur
Pendaki yang berpapasan dengan sosok ini diingatkan untuk tidak mengganggunya, karena diyakini bahwa ia melindungi gunung dari bahaya.
Kepercayaan dan Ritual Masyarakat
Masyarakat Sumba yang tinggal di sekitar Gunung Wanggameti sangat percaya akan kekuatan supranatural yang ada di gunung ini.
Sebelum melakukan pendakian atau aktivitas lainnya, mereka biasanya mengadakan upacara adat untuk meminta izin kepada roh penghuni gunung.
Upacara ini melibatkan doa kepada leluhur dan persembahan berupa makanan tradisional seperti jagung, daging, dan sirih pinang.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Misteri Gunung Midangan di Jawa Timur
BACA JUGA:Menggali Sejarah dan Misteri Gunung Merapi: Antara Aktivitas Vulkanik dan Mitos Budaya
Ritual Marapu di Gunung Wanggameti menjadi bagian penting dari kehidupan sosial masyarakat Sumba. Pada momen tertentu, masyarakat mengadakan upacara pemanggilan roh leluhur di lokasi tertentu di sekitar gunung, memohon petunjuk dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pertanian, pernikahan, atau kesehatan.
Secara keseluruhan, Gunung Wanggameti bukan hanya sekadar gunung tertinggi di Pulau Sumba, tetapi juga simbol sakral kehidupan spiritual masyarakat setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: