Desa Pengotan: Perjalanan dari Kawasan Pengungsian Menuju Warisan Budaya yang Dilestarikan

Desa Pengotan: Perjalanan dari Kawasan Pengungsian Menuju Warisan Budaya yang Dilestarikan

Desa Pengotan: Perjalanan dari Kawasan Pengungsian Menuju Warisan Budaya yang Dilestarikan-Foto: net-

Nama "Pengotan" diberikan oleh Raja Bangli setelah melihat tanaman lateng yang rusak akibat ulat, yang dalam bahasa Bali disebut 'oot.'

BACA JUGA:Mahakarya Arsitektur Hindu di Sleman, Ini Sejarah candi Prambanan!

BACA JUGA:Apa Sejarah di Balik Patung Catur Muka Denpasar yang Megah? Begini Kisahnya!

Hingga saat ini, Desa Pengotan masih setia mempertahankan tradisi dan warisan leluhur mereka. 

Tradisi "nganten bareng" adalah salah satu yang paling menonjol, diadakan secara massal dengan semangat kebersamaan yang mendalam. 

Desa ini menjadi saksi bisu dari sejarah panjang yang menggambarkan ketahanan budaya dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya bagian penting dari kekayaan budaya Bali yang terus hidup hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: