Mengungkap Fakta Menarik di Balik Keindahan Gedung Sate, Perpaduan Arsitektur Klasik Eropa dan Tradisional

Mengungkap Fakta Menarik di Balik Keindahan Gedung Sate, Perpaduan Arsitektur Klasik Eropa dan Tradisional

Mengungkap Fakta Menarik di Balik Keindahan Gedung Sate, Perpaduan Arsitektur Klasik Eropa dan Tradisional--

PAGARALAMPOS.COM - Gedung Sate merupakan ikon arsitektur kota Bandung yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Bangunan yang berdiri megah di Jalan Diponegoro, Bandung ini memiliki sejarah panjang dan berbagai keunikan yang membuatnya istimewa.

Berikut beberapa fakta menarik tentang Gedung Sate yang mungkin belum banyak diketahui.

BACA JUGA:Sejarah Garuda Wisnu Kencana: Dari Ide Awal hingga Ikon Global

1. Sejarah dan Fungsi Awal

Gedung Sate dibangun pada tahun 1920 pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Gedung ini awalnya dikenal sebagai Gouvernements Bedrijven atau Kantor Pemerintahan Hindia Belanda.

Saat itu, Bandung dianggap strategis sebagai pusat pemerintahan di Pulau Jawa, menggantikan Batavia (Jakarta).

Gedung ini kemudian digunakan sebagai pusat administrasi beberapa lembaga pemerintah.

BACA JUGA:Sejarah Tugu Jogja: Simbol Filosofi, Perjuangan, dan Identitas Yogyakarta

2. Nama “Sate” yang Unik

Nama "Gedung Sate" berasal dari ornamen yang ada di puncak menara bangunan, yang menyerupai tusuk sate dengan enam bulatan.

Meskipun sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan makanan sate itu sendiri, hiasan ini menjadi ciri khas dan membuat masyarakat lokal lebih mudah mengenal bangunan ini.

Enam bulatan pada tusuk sate ini disebut-sebut melambangkan biaya pembangunan gedung yang mencapai 6 juta gulden pada saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: