Apa Sejarah di Balik Patung Catur Muka Denpasar yang Megah? Begini Kisahnya!

Apa Sejarah di Balik Patung Catur Muka Denpasar yang Megah? Begini Kisahnya!

Patung Catur Muka-Kolase by Pagaralampos.com-net

BACA JUGA:Lembah Bada: Eksplorasi Arkeologi dan Makna Budaya dari Patung-Patung Kun

Cakra pada patung ini melambangkan konsekuensi bagi mereka yang melanggar hukum, sedangkan sungu berarti bahwa pemerintahan harus berpegang pada undang-undang. 

Simbol tali pada tubuh patung menunjukkan pengetahuan tentang keadaan sebelum dan sesudah.

Catur Muka memiliki empat wajah yang menghadap ke berbagai arah, masing-masing dengan makna dan fungsi tertentu. 

Wajah yang menghadap ke Timur (purwa) adalah Sanghyang Iswara, melambangkan kebijaksanaan dan keputusan yang bijak. 

BACA JUGA:Patung-Patung Terkenal di Bali: Temukan Karya Seni Selain GWK yang Mewakili Warisan Budaya Bali

Sementara itu, Sanghyang Brahma yang menghadap ke Selatan (daksina) berperan dalam menjaga ketentraman serta menghilangkan kejahatan. 

Sanghyang Mahadewa, yang menghadap ke Barat (pascima), dikenal sebagai Dewa Asung yang memberikan kasih sayang. Terakhir, Sanghyang Wisnu menghadap Utara (uttara), dengan kekuatan untuk menyucikan jiwa manusia, sehingga menciptakan kedamaian dan kebahagiaan bagi rakyat.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, banyak generasi muda dan warga Denpasar yang melintasi patung ini tidak lagi memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 

Hal ini juga terjadi pada para pejabat pemerintah yang berkantor di sekitar area patung. 

BACA JUGA:Sejarah Patung Patung Fontana di Trevi, Situs Ilonik di Italia

Sebagian besar dari mereka tampak awam terhadap filosofi dan konsepsi yang mendasari Catur Muka.

Dalam konteks ini, sangat penting untuk melakukan revitalisasi terhadap makna filosofis dan konsepsi di balik Patung Catur Muka. 

Upaya ini tidak hanya akan memperkaya pengetahuan masyarakat, tetapi juga dapat menjadi pilar filosofis kewargaan dan pengembangan Kota Denpasar ke depan.

Mengembalikan pemahaman mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam patung ini dapat membantu masyarakat untuk lebih menghargai warisan budaya dan filosofi yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: