Berikan Solusi Atasi Permasalahan Limbah Pertanian

Berikan Solusi Atasi Permasalahan Limbah Pertanian

Foto : Edukasi manfaatan limbah pertanian--Pagaralampos.com

PAGARALAM, PAGARALAMPOS– Dosen Institut Teknologi Pagar Alam (ITPA) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Pelang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah. Pengabdian ini bekerja sama dengan Kelompok Tani Cendawan Emas sebagai mitra. 

Kegiatan yang bertema ‘Optimalisasi Limbah Pertanian dengan Teknologi KOMPOC (Kompos dan POC) sebagai upaya mewujudkan Pertanian berkelanjutan.

Ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek.

Tim pengabdian ini dipimpin Onne Akbar Nur Ichsan, STP, M.Sc., dan beranggotakan Anggia Martiana, S.Pt., M.Si., dari Prodi Teknologi Hasil Pertanian, serta Nanda S. Prawira, M.Kom., dari Prodi Teknik Informatika.

BACA JUGA:Dinas Pertanian Pagaralam Terapkan Inovasi STEPI, Ciptakan Komoditas Kopi Unggul Untuk Kesejahteraan Petani

Pengabdian juga melibatkan sejumlah mahasiswa, dengan tujuan memberikan solusi atas permasalahan limbah pertanian yang tidak dimanfaatkan secara optimal oleh para petani di desa tersebut.

Masalah utama yang dihadapi oleh petani di lokasi mitra adalah limbah pertanian pascapanen yang sering kali tidak diolah dengan baik, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. 

Limbah tersebut biasanya dibakar, yang tidak hanya mencemari udara tetapi juga merusak ekosistem lingkungan setempat.

Selain itu, limbah pertanian yang dibiarkan menumpuk menjadi tempat berkembangbiaknya hama dan penyakit tanaman.

BACA JUGA:KWT Berkolaborasi di Sektor Pertanian, Kuatkan Ekonomi Keluarga

Dikatakan Nur Ichsan, lewat pengabdian ini, para dosen memberikan pelatihan tentang teknologi fermentor, untuk mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik seperti kompos dan POC (pupuk organik Cair). 

“Kita juga mengucapkan terimakasih kepada DRTPM Kemendikbudristek, yang telah mendanani giat ini," ucap dia.

Kegiatan dimulai dengan sosialisasi bertujuan membuka wawasan dan meningkatkan kesadaran petani mengenai pentingnya pengelolaan limbah pertanian yang bijak.

Dia juga menyebutkan, setelah itu dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan pembuatan produk inovatif dari sisa panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: