Drakor Dear My Friends, Kisah Para Manula yang Berjuang di Hari Tua
Drakor Dear My Friends, Kisah Para Manula yang Berjuang di Hari Tua-net-net
PAGARALAMPOS.COM- Film Srimulat Hidup Memang Komedi ini menceritakan kisah jatuh bangun grup lawak Srimulat dengan latar belakang tahun 1980-an, saat mulai mendapatkan kesempatan melebarkan sayap mereka dan tampil di layar TVRI di ibukota Jakarta.
Berbagai kendala dihadapi oleh masing-masing anggota grup, saat mengejar mimpi meraih kesuksesan di Jakarta. Mereka juga mengalami krisis identitas, kaget dengan popularitas yang diraih, serta masalah hidup lainnya.
Film Srimulat: Hidup Memang Komedi dapat segera dinikmati di jaringan CGV dan bioskop Tanah Air lainnya mulai 23 November 2023.
Sinema karya Fajar Nugros ini berkisah tentang biografi grup lawak legendaris Srimulat yang mencapai puncak kejayaannya di Indonesia pada era tahun 1970-an sampai 1990-an.
BACA JUGA:Drama Korea Secret Playlist, Hubungan Rahasia Antara Idol dan YouTuber
Diproduksi oleh MNC Pictures dan IDN Pictures, sederet nama aktris dan aktor populer turut membintangi sinema ini yaitu Juan Bio One (Gepeng), Indah Permatasari (Royani), Elang El Gibran (Basuki), Erika Carlina (Djudjuk), serta Dimas Anggara (Timbul).
Pemeran Nunung muda dipercayakan pada Zulfa Maharani, sedangkan Ibnu Jamil memerankan Tarsan dan Erick Estrada sebagai Tessy.
Komika David Nurbianto turut beradu peran di dalam film ini, juga aktor senior Rano Karno dan anggota asli Srimulat yakni Tessy, Nunung dan Kadir.
Anggota grup lawak Srimulat yang berasal dari Solo dengan gestur dan bahasa Jawa medok sudah pasti menjadi tantangan tersendiri bagi para artis pemeran yang kebanyakan bukan berasal dari kota Solo, untuk mendalami perannya.
BACA JUGA:Sinopsis Film Havana, Pengacara Temukan Kebenaran yang Tak Diungkap
Menurut Rukman Rosadi, pelatih akting dalam film ini, cukup sulit baginya melatih para pemeran untuk mendalami karakter masing-masing.
“Sebelum tahu siapa yang akan bermain, saya rileks saja. Tapi begitu tahu jajarannya, ini seperti kutukan bagi saya.
Sebab mereka bukan orang Jawa,” jelas Rukman di jumpa pers film tersebut di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan (13/11/2023).
Banyak mengambil lokasi syuting di kota Surakarta, film dengan durasi 1 jam 45 menit ini naskah filmnya juga digarap oleh Fajar Nugros.
Tidak hanya akan memancing tawa penonton, namun film ini juga memaksa pemirsanya untuk berpikir dan merasa terharu pada perjalanan grup lawak legendaris ini dalam meraih kesuksesan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: