Mitologi si Pahit Lidah, Legendanya Dipercaya Masyarakat Sumatra Selatan

Mitologi si Pahit Lidah, Legendanya Dipercaya Masyarakat Sumatra Selatan

Foto : Legenda si pahit lidah-Ilustrasi-Google.com

BACA JUGA:Dijuluki Negeri Seribu Megalit, Benarkah Kebanyakan Batu di Lahat ini Hasil Kutukan Si Pahit Lidah?

Dia menganggap bahwa Ahmad Grozali menulis cerita ini bersumber dari sastra lisan dari Basemah itu.

Dalam buku tersebut, Bustanuddin Lubis menjelaskan bahwa Serunting adalah nama tokoh mitos si Pahit lidah ini.

"Serunting merupakan tokoh yang sakti dan kebal terhadap semua senjata tajam. Kisah mitos ini dimulai dari Gunung Dempo sampai ke Lampung," tulisnya.

Peristiwa yang membuat Serunting ingin menuntut ilmu ke Ratu Majapahit dimulai sejak dia dikalahkan oleh iparnya sendiri. Kekecewaan itu membawanya sampai ke Majapahit.

BACA JUGA:Misteri Batu Megalitikum Lahat, Benarkah Karya Manusia Prasejarah Atau Kutukan Si Pahit Lidah?

Ratu Majapahit meludahi mulut Serunting dan dengan air ludah itu membuat Serunting berubah menjadi Si Pahit Lidah. Serunting dapat mengubah apa saja dengan hanya menyumpahinya seperti menjadi batu.

Berita kemarahan si Pahit Lidah yang menyumpahi banyak orang sampai pada si Mata Empat. Si Mata Empat adalah seorang yang sakti memiliki empat mata yakni dua di depan dan dua lagi di belakang kepalanya tertutup rambutnya.

Singkat cerita, si Mata Empat bertemu dengan si Pahit Lidah dan mengajaknya bertarung. Si Pahit Lidah menyanggupinya.

Akhirnya mereka saling menjajal kesaktian di Enau Rebu. Mereka hanya mencoba ilmu dengan menjatuhkan pelepah pohon enau yang sudah diruncingi kepada lawan yang telungkup di bawah.

BACA JUGA:Dibalik Legenda Si Pahit Lidah! Ternyata Inilah Sosok Istri Pahit Lidah

Si Pahit Lidah mencoba terlebih dahulu dan si Mata Empat yang di bawah. Si Mata Empat dapat menghindar kerana dia dapat melihat arah pelepah enau itu dengan matanya yang di belakang kepala. 

Selanjutnya giliran si Pahit Lidah yang di bawah dan dia tidak bisa menghindar sehingga si Pahit Lidah tewas.

Setelah si Pahit Lidah tewas, si Mata Empat ingin membuktikan benarkah lidah Serunting itu pahit. Si Mata Empat menjilat lidah Serunting dan dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, si Mata Empat berubah menjadi batu dan Serunting sakti pun berubah menjadi batu.

"Kisah kesaktian si Pahit Lidah ini menjadi banyak versinya karena perjalanan-perjalanan yang dilakukannya. Sekarang ini masyarakat meyakini bahwa kuburan si Pahit Lidah ini ada di mana-mana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: