Penemuan Mengejutkan! Peneliti Temukan Zat Nikotin dan Kokain dalam Mumi Mesir Kuno

Penemuan ini menjadi pusat kontroversi karena kedua zat tersebut diketahui berasal dari tanaman yang hanya tumbuh di Amerika, yakni tembakau dan koka.

Nikotin berasal dari tanaman tembakau, sementara kokain diekstraksi dari daun tanaman koka. 

BACA JUGA:Tambo Bayang 1915: Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya Suku Guci dari Muaro Paneh

Pada saat itu, tanaman-tanaman ini hanya ditemukan di Amerika dan tidak diekspor ke belahan dunia lainnya sampai abad ke-19. 

Oleh karena itu, penemuan Balabanova menimbulkan banyak pertanyaan: Bagaimana mungkin Lady Henut Taui, yang hidup sekitar 3.000 tahun yang lalu, memiliki akses ke zat-zat ini?

Teori Tentang Kontaminasi dan Keaslian Mumi

Awalnya, beberapa peneliti menduga bahwa mumi Lady Henut Taui mungkin telah terkontaminasi selama proses penggalian atau pengawetan di zaman modern. 

Namun, setelah analisis lebih mendalam, hasil penelitian menunjukkan bahwa mumi tersebut asli dan tidak terkontaminasi. 

BACA JUGA:Menyingkap Jejak Sejarah Busra asy-Syam: Tiga Peradaban Kuno yang Mempengaruhi Dunia

Dengan demikian, teori kontaminasi tidak dapat menjelaskan kehadiran nikotin dan kokain dalam tubuh Lady Henut Taui.

Sebagai respons terhadap temuan ini, beberapa ilmuwan dan sejarawan mulai mempertimbangkan kemungkinan bahwa orang Mesir kuno mungkin telah berlayar ke Amerika dan kembali dengan membawa tembakau dan koka. 

Namun, gagasan ini masih menimbulkan banyak skeptisisme dan perdebatan di kalangan akademisi, mengingat kurangnya bukti arkeologis yang mendukung kontak langsung antara peradaban Mesir kuno dan Amerika pada zaman itu.

Kemampuan Navigasi Laut Orang Mesir Kuno

Untuk mendukung teori ini, beberapa sejarawan menekankan bahwa orang Mesir kuno adalah pelaut ulung yang memiliki kemampuan navigasi laut yang canggih. 

BACA JUGA:Busra asy-Syam: Jejak Tiga Peradaban Kuno yang Mengukir Sejarah

Sumber: