Penemuan Mengejutkan! Peneliti Temukan Zat Nikotin dan Kokain dalam Mumi Mesir Kuno

Penemuan Mengejutkan! Peneliti Temukan Zat Nikotin dan Kokain dalam Mumi Mesir Kuno

Penemuan Mengejutkan! Peneliti Temukan Zat Nikotin dan Kokain dalam Mumi Mesir Kuno-Kolase-Berbagai Sumber

PAGARALAMPOS.COM - Dalam sejarah penemuan dunia, Christopher Columbus sering kali dikreditkan sebagai penemu Dunia Baru, yakni benua Amerika, pada tahun 1492. 

Namun, semakin banyak bukti yang mengindikasikan bahwa ia mungkin bukanlah orang pertama yang menginjakkan kaki di Amerika. 

Bahkan, Columbus mungkin tidak menyadari bahwa ia bukanlah yang pertama, karena berbagai kelompok penjelajah lainnya diduga telah mendahuluinya.

Penjelajah yang Mungkin Mendahului Columbus

Beberapa sejarawan dan peneliti mengajukan teori bahwa Viking, Cina, Yunani, dan Italia mungkin telah mencapai Amerika jauh sebelum Columbus. 

BACA JUGA:Mengungkap Keunikan Budaya Pulau Yap: Sejarah dan Peran Batu Rai sebagai Mata Uang Tradisional

Misalnya, Viking, yang dipimpin oleh Leif Erikson, diduga telah mencapai pantai Amerika Utara sekitar tahun 1000 Masehi, hampir 500 tahun sebelum Columbus. 

Selain itu, terdapat klaim bahwa armada Cina di bawah komando Laksamana Zheng He pernah mencapai pantai barat Amerika Serikat pada awal abad ke-15.

Namun, teori paling kontroversial dan menarik adalah gagasan bahwa orang Mesir kuno mungkin telah mengunjungi Amerika jauh sebelum peradaban Barat lainnya, bahkan ribuan tahun sebelum Columbus. 

Temuan ini didasarkan pada sebuah penemuan mengejutkan yang diungkap oleh Svetla Balabanova, seorang ahli patologi forensik asal Jerman.

BACA JUGA:Menggali Sejarah dan Tradisi Suku Sikumbang: Identitas Budaya di Minangkabau

Penemuan Mengejutkan: Jejak Nikotin dan Kokain dalam Mumi Mesir Kuno

Pada tahun 1992, Svetla Balabanova membuat sebuah penemuan yang mengubah pandangan kita tentang sejarah dan interaksi antarbenua di masa lalu. 

Saat memeriksa mumi seorang wanita bangsawan Mesir kuno bernama Lady Henut Taui, Balabanova menemukan jejak nikotin dan kokain pada jaringan mumi tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: