Suku Baduy dan Penolakan Terhadap Teknologi: Alasan di Balik Tradisi dan Kearifan Lokal
https://pagaralampos.disway.id/read/648178/menelusuri-sejarah-dan-tradisi-unik-suku-baduy-yang-hidup-damai-Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM – Di wilayah Banten, Suku Baduy berdiri sebagai contoh komunitas yang secara aktif menolak kemajuan teknologi modern.
Terletak di lereng Pegunungan Kendeng, mereka melambangkan penolakan terhadap globalisasi yang sering mengancam keberadaan budaya tradisional.
Suku Baduy berpegang teguh pada cara hidup yang diwariskan oleh leluhur mereka dan menghindari teknologi modern, yang dianggap bisa mengganggu keharmonisan dan keseimbangan kehidupan mereka dengan alam.
Pembagian Masyarakat Baduy: Dalam dan Luar
Masyarakat Baduy terbagi menjadi dua kelompok utama: Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Baduy Dalam adalah kelompok yang sangat menjaga tradisi mereka dengan ketat.
Mereka menolak penggunaan teknologi seperti listrik dan kendaraan bermotor, memilih untuk hidup sederhana dan selaras dengan lingkungan sekitar mereka.
Bagi mereka, teknologi modern bisa merusak keseimbangan hidup dan hubungan mereka dengan alam.
Baduy Luar, yang tinggal di sekitar wilayah Baduy Dalam, lebih terbuka terhadap pengaruh dari luar tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dasar mereka.
Mereka berfungsi sebagai penghubung antara Baduy Dalam dan dunia luar, menerima beberapa unsur modernitas namun tetap menjaga warisan tradisi mereka.
Konsep Hidup Sederhana dan Harmonis
Suku Baduy menunjukkan bahwa kemajuan teknologi tidak selalu diperlukan untuk mencapai kualitas hidup yang baik.
Mereka menekankan pentingnya keberlanjutan, kebersamaan, dan kearifan lokal, serta menunjukkan bahwa hidup harmonis dengan alam dapat membawa kepuasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: