Lonjakan Investasi Institusi pada ETF Bitcoin Menandai Tren Utama di Tahun 2024

Lonjakan Investasi Institusi pada ETF Bitcoin Menandai Tren Utama di Tahun 2024

Lonjakan Investasi Institusi pada ETF Bitcoin Menandai Tren Utama di Tahun 2024--

Keterlibatan Perusahaan Keuangan Terkemuka

Keterlibatan perusahaan keuangan besar seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley semakin mempertegas minat institusi pada ETF Bitcoin. 

BACA JUGA:8 Faktor yang Mempengaruhi Harga Bitcoin, Dari Penawaran hingga Kebijakan Pemerintah

Goldman Sachs, misalnya, telah mengakuisisi sekitar 7 juta saham ETF Bitcoin, yang bernilai hampir US$418 juta, sementara Morgan Stanley memiliki 5,5 juta saham senilai US$190 juta. 

Investasi besar dari raksasa keuangan ini menunjukkan bahwa ETF Bitcoin semakin dianggap sebagai kelas aset yang layak untuk portofolio institusi.

Meskipun demikian, penerimaan yang semakin luas dari kalangan institusi belum mampu mendorong harga Bitcoin untuk menembus level resistance kunci. 

Pada tanggal 17 Agustus 2024, Bitcoin diperdagangkan di angka US$59.190, masih berada di bawah level kritis US$60.000. 

BACA JUGA:Penurunan Terbaru Bitcoin Picu Spekulasi, Apakah Tren Bullish Akan Kembali?

Analis pasar menunjukkan bahwa salah satu penyebab stagnasi harga ini adalah arus masuk ETF yang lebih rendah dari rata-rata, terutama yang terlihat pada bulan Agustus.

Pada 15 Agustus, arus masuk ke ETF hanya mencapai US$11 juta, yang merupakan pemulihan sederhana dari arus keluar sebesar US$81 juta sehari sebelumnya. 

Fluktuasi ini, bersamaan dengan meningkatnya akumulasi Bitcoin oleh pemegang jangka panjang, telah menciptakan dinamika pasar yang menantang untuk dinavigasi.

Masa Depan Bitcoin dan ETF Bitcoin

Melihat masa depan, peningkatan penerimaan institusi terhadap Bitcoin dapat membuka jalan baru bagi perkembangan kripto dan pasar keuangan yang lebih luas. 

BACA JUGA:BlockDAG Siap Mengguncang Pasar Cryptocurrency, Potensi Pasar Bitcoin Melemah, Berita Kripto

Fakta bahwa sebesar US$4,7 milyar mengalir ke ETF Bitcoin spot pada kuartal kedua menunjukkan bahwa institusi keuangan besar mulai mengakui Bitcoin sebagai kelas aset otonom, bukan sekadar kendaraan spekulatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: