Peringatan dari Analis Kripto: Potensi Penurunan Harga Bitcoin di Tengah Volatilitas Pasar

Peringatan dari Analis Kripto: Potensi Penurunan Harga Bitcoin di Tengah Volatilitas Pasar

Peringatan dari Analis Kripto: Potensi Penurunan Harga Bitcoin di Tengah Volatilitas Pasar--

PAGARALAMPOS.COM - Pasar kripto terus mengalami volatilitas tinggi yang memberikan sensasi tersendiri bagi para investornya. Namun, di balik adrenalin yang ditawarkan, risiko besar juga mengintai. 

Sejak mencapai harga tertinggi sepanjang masa pada Maret lalu, Bitcoin (BTC) telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. 

Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor yang mencerminkan ketidakpastian global. Salah satu analis kripto terkenal di media sosial X, Seth, baru-baru ini memberikan peringatan bahwa harga Bitcoin berpotensi mengalami penurunan besar dalam waktu dekat.

Dalam unggahannya di Twitter, Seth memaparkan tujuh alasan utama yang menurutnya dapat menyebabkan penurunan harga Bitcoin. 

BACA JUGA:4 Aplikasi Terbaik untuk Menghasilkan Bitcoin: Peluang Baru di Era Digital

Alasan-alasan ini mencerminkan kondisi global yang penuh ketidakpastian dan berpotensi mempengaruhi pasar kripto secara keseluruhan.

1. Kesehatan Global yang Tidak Stabil

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah Monkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global. 

Kondisi ini berpotensi menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut di pasar dunia, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada harga Bitcoin. 

Ketika pasar global terguncang oleh kekhawatiran akan wabah, sentimen negatif ini bisa merambat ke aset-aset digital seperti Bitcoin, yang dikenal sangat sensitif terhadap berita buruk.

BACA JUGA:Bitcoin dan Polymarket: Dinamika Kripto dalam Konteks Pemilihan Presiden AS

2. Potensi Resesi Ekonomi

Seth memprediksi bahwa resesi ekonomi global mungkin akan terjadi pada tahun 2025 atau 2026. 

Dalam situasi resesi, investor cenderung menghindari aset berisiko tinggi seperti Bitcoin, dan memilih untuk menyimpan uang mereka di tempat yang lebih aman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: