Jejak Arkeologi Ungkap Sejarah Peperangan di Indonesia Timur

Jejak Arkeologi Ungkap Sejarah Peperangan di Indonesia Timur

Foto : Temuan bangkai kendaraan dimasa pertempuran melawan asing.--Nationalgeographic

Pemereintah setempat juga bisa mengembangkan potensi kesejarahan berbasis tinggalan Perang Dunia ke-II, sebagai muatan pariwisata minat sejarah.

Pengembangan itu wisata sejarah dapat dilakukan di daratan lahan Kecamatan Morotai Selatan, Tanjung Dehegila, Desa Daruba, Desa Darame, Desa Gotalamo, Pulau Zum-Zum, dan sebagainya.

Surbakti juga mengatakan, wisatawan lokal dan mancanegara di Morotai juga bukan sekadar hanya bisa menikmati suatu wilayah yang unik.Di mana terdapat sebuah pulau yang berbatasan langsung dengan Pulau Mindanao Philipina.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Indonesia, Pintu Gapura Majapahit Ini Jadi Bukti Peninggalan Bersejarah Nusantara!

Namun ketika para wisatawan mencoba jasa aquatik (semisal SCUBA diving), maka dapat menikmati suasana menyelam di lokasi yang terdapat tinggalan sisa Perang Dunia II.

Misalnya berupa pesawat pengebom dan kendaraan-kendaraan lainnya yang karam di tengah laut. Tentu saja narasi strategi perang “Frog Leaf” (lompat katak) yang dijalankan sekutu kala itu.

Dan akan menjadi narasi kuat bagi wisatawan sembari menyelam melihat tinggalan sisa Perang Dunia ke-II yang karam.

Kepala PR ALMBB BRIN, Marlon Nicolay Ramon Ririmasse, menutup diskusi dengan menyampaikan informasi webinar ini sebagai refleksi sejarah perang Pasifik.

Maka, ia berharap kolaborasi BRIN dengan Unhan bisa menjangkau segmen yang lebih luas lagi, lebih komprehensif, dan bermanfaat.

Semogan narasi sejarah yang ditemukan bisa memberikan makna baru terhadap sejarah militer dan sejarah pertahanan yang ada di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: