Jejak Arkeologi Ungkap Sejarah Peperangan di Indonesia Timur
Foto : Temuan bangkai kendaraan dimasa pertempuran melawan asing.--Nationalgeographic
PAGARALAMPOS.COM - Sejarah peperangan di wilayah Indonesia Timur meninggalkan jejak-jejak arkeologi yang menarik untuk dipelajari.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universitas Pertahanan (Unhan) telah menjalin kolaborasi untuk mempelajari jejak-jejak arkeologi dan sejarah tersebut.
Antara lain dengan mengadakan diskusi bertajuk “Arkeologi dan Pusaka Pasifik: Jejak Strategi Mac Arthur di Indonesia Timur” pada Rabu pekan lalu.
Acara diskusi tersebut diselenggarakan oleh Pusat Riset Arkeologi Lingkungan Maritim dan Budaya Berkelanjutan (PR ALMBB).
BACA JUGA:Menjelajah 11 Keajaiban Sejarah Indonesia yang Menyimpan Penuh Misteri dan Rahasia
Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (OR-ABS) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang membawahi PR ALMBB, Herry Yogaswara, berharap diskusi tersebut bisa memberikan inspirasi untuk pengembangan riset ke depannya.
Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan, Mayjend TNI Priyanto, dalam sambutannya juga mengapresiasi terbitnya buku berjudul Loncat Katak Mac Arthur di Papua dan Maluku.
Buku itu ditulis oleh Kol. Inf. Almuchalif Suryo, selaku Kaprodi Strategi Perang Semesta, Fakultas Strategi Pertahanan Unhan.
Priyanto berharap, buku tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya bagi generasi muda untuk mengetahui sejarah tentang perang pasifik di wilayah Papua dan Maluku.
Dalam acara diskusi, Kol. Inf. Almuchalif Suryo menjelaskan latar belakang penulisan buku tersebut. Ia mengatakan tergerak untuk menulis buku itu lantaran terobsesi dengan Mac Arthur.
BACA JUGA:Menjelajah 11 Keajaiban Sejarah Indonesia yang Menyimpan Penuh Misteri dan Rahasia
Dijelaskannya, Mac Arthur adalah seorang panglima tentara sekutu wilayah Pasifik Barat Daya. Di Indonesia, wilayah Pasifik Barat Daya mencakup dari Papua sampai Maluku.
Bukut tersebut, sambungnya, merupakan perpaduan antara catatan perjalanan sejarah, juga taktik dan strategi kampanye militer. Buku tersebut juga membahas mengapa Mac Arthur bisa berada di Papua.
Istilah "loncat katak", yang dipakai sebagai judul buku, sangat terkenal dalam Perang Dunia ke II. Bukunya tidak hanya mengupas masalah-masalah pertempuran, tetapi juga sisi lain, khususnya peninggalan-peninggalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: