Mewujudkan Masyarakat Pagar Alam Berpradaban, Ini Upaya Disdikbud Pagaralam!
Mewujudkan Masyarakat Pagar Alam Berpradaban, Ini Upaya Disdikbud Pagaralam!-foto: pagaralampos.com -
PAGARALAMPOS.COM - Pada tahun 2024, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pagar Alam melaksanakan dua kegiatan penting yang bertujuan untuk memperkuat identitas budaya dan sejarah lokal.
Kegiatan tersebut adalah Rembuk Adat dan kunjungan ke Rumah Baghi serta tempat-tempat bersejarah di Kota Pagar Alam.
Ini adalah langkah strategis dalam menghidupkan kembali dan melestarikan adat istiadat Budaya Besemah, sekaligus memperkuat rasa kebersamaan di masyarakat.
Rembuk Adat yang digelar oleh Disdikbud dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Suku Semidang, Suku Penjalang, serta perwakilan dari Sumbay Mangko Anom, Sumbay Ulu Rurah, Sumbay Besak, dan Sumbay Tanjung Kaye.
Tak ketinggalan, Camat, Lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta RT/RW se-Kota Pagar Alam turut berpartisipasi.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Pemkot Pagar Alam dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal.
Dalam sambutannya, Asisten II Pj Walikota Pagar Alam, Dawam, menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini dalam konteks kebudayaan. “
Rembuk Adat ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi merupakan upaya untuk memahami dan memperkuat nilai-nilai adat yang telah membentuk identitas kita.
Pencampuran kebudayaan dari luar dapat membawa pergeseran, baik positif maupun negatif, yang harus kita cermati dengan bijak,” ungkap Dawam.
Kepala Disdikbud Kota Pagar Alam, Cholmin Heriyadi, melalui Kabid Kebudayaan, Lusi Suriani, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai adat dan istiadat Besemah.
“Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dan dilakukan dengan melibatkan pemateri dari lembaga kebudayaan DKI Jakarta. Harapan kami, melalui rembuk adat ini, masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai nilai-nilai adat Besemah yang ada,” kata Lusi.
Selama kegiatan Rembuk Adat, para peserta tidak hanya terlibat dalam diskusi mengenai adat istiadat, tetapi juga diajak untuk melakukan kunjungan ke Rumah Baghi dan berbagai tempat bersejarah di Kota Pagar Alam.
Rumah Baghi, sebagai salah satu situs bersejarah, menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan kebudayaan Pagar Alam.
Melalui kunjungan ini, peserta diharapkan dapat lebih memahami konteks sejarah dan bagaimana nilai-nilai adat telah berkembang seiring waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: