Sejarah Sang Kapitan Cina di Palembang, Peristirahatan Terakhirnya di Tepian Musi

Sejarah Sang Kapitan Cina di Palembang, Peristirahatan Terakhirnya di Tepian Musi

Foto : Manuskrip diduga berisi silsilah Kampung Kapitan.--National Geographic

Beginilah keterangan Agni, sinolog Universitas Indonesia, yang melihat foto prasasti di batu nisan Kapitan.

Menurut Agni, aksara Cina yang tertulis di nisan tersebut antara lain tanggal kematian, nama, pujian, dan kesuksesan.

Nisan lainnya untuk istri kapten kapal, imbuhnya. "Istrinya meninggal lebih dulu -- pada tahun 1902.'' Agni mengatakan batu nisan istri kapten didasarkan pada kalender dinasti Qing atau Manchu.

BACA JUGA:Wisata Apa yang Terbaru di Palembang 2024? Temukan Rincian Harga Tiketnya di Sini!

Sebuah dinasti yang memerintah Tiongkok dari tahun 1644 hingga 1911. "Mungkin itu istrinya yang sudah lanjut usia. Mereka berdua meninggal dalam jarak 20 tahun."

Bagaimanakah kisah sejati keluarga Kapitan Tjoa?

Jawaban dari pertanyaan itu memerlukan selisik silsilah keluarga Tjoa. Sumbernya mungkin sebuah buku manuskrip beraksara Cina tinggalan Sang Kapitan.

Buku itu masih bersemayam di rumah keluarga Tjoa, menanti datangnya para sinolog dan sejarawan Indonesia untuk mengkajinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: