Sejarah Bangkai Kapal Batavia, Karam Akibat Kebrutalan Bajak Laut

Sejarah Bangkai Kapal Batavia,  Karam Akibat Kebrutalan Bajak Laut

Foto : Sejarah kapal VOC--National geographic

Ia berencana mengukur komposisi unsur makanan kerangka yang baru ditemukan untuk menentukan apa yang dimakan para korban. Ia ingin memanfaatkan teknologi ini untuk menelusuri asal muasal penumpang.

BACA JUGA:Pernah Menjadi Residivis di Era Kolonial Belanda, Beginilah Kisah Ki Samin Surosentiko Mendirikan Suku Samin

Ternyata banyak penumpang Batavia yang datang tidak hanya dari Belanda, tapi juga dari Skandinavia, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Seperti diketahui, pada tahun 1620-an Eropa berada di tengah-tengah Perang Tiga Puluh Tahun yang dahsyat. Belanda juga masih terlibat dalam perang kemerdekaan selama puluhan tahun melawan Spanyol.

Hanya satu dari tiga orang Eropa yang melakukan perjalanan pernah kembali selamat.

Orang pindah di mana ada peluang. Mereka bisa diberi  makan dan cukup dibayar dengan baik.

"Jika beruntung mereka juga punya uang lebih," kata Jeremy Green, kepala arkeologi kelautan Western Australian Museum.

BACA JUGA:Kastil Tobong Gamping di Gunung Kidul, Sejarah Dimasa Kolonial Yang Menyimpan Misteri

Dalam kasus Batavia, Smits berkata, "Anda tahu persis apa yang terjadi pada mereka dan betapa mengerikannya hal itu, [jadi] itu memang mendekati, tapi Anda selalu tetap objektif."

Studi ini masih akan terus berlanjut. Rencananya tahun depan tim peneliti akan menerbitkan artikel ilmiah mengenai temuan mereka dan menjelaskannya dalam publikasi tersebut.

Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Tragis dari Bangkai Kapal Batavia dan Kejamnya Perompak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: