Bangkai Kapal Batavia, Ungkap Jejak Sejarah Pelaut VOC
Laporan analisis sampel kayu lambung Batavia yang masuk untuk studi dendrokronologi ini dipublikasikan di jurnal akses terbuka PLOS ONE.
Hasil Analisis ini memberikan jawaban atas potongan teka-teki yang hilang mengenai pembuatan kapal Belanda pada awal abad ke-17.
BACA JUGA:Tambang Emas Salido Sangat Berharga di Era VOC, Mengupas Jejak Tambang Tertua di Sumatra Barat
BACA JUGA:Mengenal Tambang Salido Sumatra Barat: Warisan Berharga dari Masa VOC
Pada abad ke-17, VOC menjadi perusahaan perdagangan multinasional pertama, yang menyebabkan kebangkitan pasar saham dan kapitalisme modern.
Sebanyak 706 kapal dibangun di galangan kapal VOC Republik Belanda pada abad ini, 75 di antaranya ditenggelamkan dan 23 ditangkap oleh pasukan musuh atau bajak laut.
Namun para ilmuwan hanya mengetahui sedikit tentang kayu yang digunakan Belanda untuk membuat kapal mereka.
Dan mendominasi perdagangan internasional atas Perancis, Portugal, dan pesaingnya di seluruh benua Eropa.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Maluku Dalam Sejarah Dunia, Pulau Yang Dipenuhi Benteng VOC
BACA JUGA:Sejarah Dan Sumpah Untung Suropati Saat Gugur Tertembak VOC!
Kayu ek adalah bahan pilihan untuk pembuatan kapal di Eropa Utara dan Barat, dan negara-negara maritim berjuang untuk mendapatkan pasokan yang cukup.
Untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan armada mereka yang terus bertambah.
“Hal ini menunjukkan bahwa VOC berhasil mengatasi kekurangan kayu pada awal abad ke-17 melalui diversifikasi sumber kayu,” jelas Marta Dominguez Delmas.
Untungnya, puing-puing Batavia ditemukan pada tahun 1970-an dan sekarang dipajang di Museum Bangkai Kapal Australia Barat di Fremantle.
BACA JUGA: Bukan Takziah, Suku Kajang Di Sulawesi Berpakaian Serba Hitam Untuk Pelihara Hal Ini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: