Sejarah Hubungan Khalifah Ummayah dengan Istana Sriwijaya, Terjalin Sejak Abad ke-8

Sejarah Hubungan Khalifah Ummayah dengan Istana Sriwijaya, Terjalin Sejak Abad ke-8

Meskipun, tidak dapat dipungkiri bahwa dhow lebih dikenal dibuat dari India, namun banyak juga sejarawan yang mengaitkannya dengan kapal yang dipakai orang-orang Arab ke Nusantara.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Tari Gending Sriwijaya, Simbol Budaya dalam Upacata Adat Penyambutan Tamu di Palmebang

Alat membuat perahu dhow hanya dimiliki oleh hutan-hutan India, dicari karena kualitas kayunya sangat kuat untuk menerjang kerasnya pelayaran samudera," lanjutnya.

Lebih masuk akal jika pembuatan dhow berasal dari India, karena lebih banyak bahannya ditemukan di hutan India, meskipun sejarawan mengarahkannya berasal dari Oman, Timur Tengah.

Bukti arkeologis Dhow ditemukan di perairan Belitung dengan muatan yang cukup banyak karena volume awaknya yang besar.

BACA JUGA:Mengungkap Fakta Candi Bahal, Peninggalan Sriwijaya di Sumatera Utara

Selain itu, bukti-bukti arkeologis yang mengindikasikan masuknya kafilah dagang Muslim Arab ke pusat Kerajaan Sriwijaya di Palembang.

Salahsatunya adalah ditemukannya artefak dari gelas dan kaca berbentuk vas botol, jambangan, dan situs-situs di pantai Timur Jambi.

"Pada abad ke-7 M hingga abad ke-9 M, hubungan perdagangan Sriwijaya dengan pedagang Muslim sudah terjadi terutama dengan pedagang Arab," tulis Ahmad Berkah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: