Bitcoin: Aset Tahan Tekanan Politik di Tengah Gejolak Geopolitik

Bitcoin: Aset Tahan Tekanan Politik di Tengah Gejolak Geopolitik

Bitcoin: Aset Tahan Tekanan Politik di Tengah Gejolak Geopolitik--

PAGARALAMPOS.COM - CEO Indodax, Oscar Darmawan, menegaskan bahwa bitcoin menawarkan keunggulan sebagai aset yang lebih tahan terhadap tekanan politik dan gejolak eksternal. 

Hal ini diungkapkannya dalam keterangan resmi, menyoroti kelebihan bitcoin dibandingkan aset tradisional seperti emas.

“BTC juga menawarkan keunggulan sebagai aset yang tidak terkait dengan kebijakan moneter suatu negara dan memiliki sifat desentralisasi yang membuatnya lebih tahan terhadap tekanan politik dan sanksi eksternal,” ujarnya.

Dalam konteks global , bank sentral China pada bulan Mei 2024 mengalami perlambatan signifikan dalam pembelian emas. 

BACA JUGA:Rangkuman 24 Jam Terakhir di Dunia Kripto, Ini 10 Berita Utama yang Perlu Anda Ketahui

Langkah ini menandakan adanya potensi perubahan strategi di tengah peningkatan ketegangan geopolitik dan upaya negara-negara mencari alternatif mata uang cadangan.

Sejak awal abad ke-21, Tiongkok secara konsisten membeli emas untuk mengamankan perdagangan melimpah dan sebagai alternatif terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Namun, penurunan pembelian emas terbaru ini menunjukkan adanya perubahan dalam kebijakan cadangan devisa yang dapat berdampak signifikan pada perekonomian dunia .

Perubahan geopolitik mendorong banyak negara untuk mencari alternatif guna melindungi diri dari dampak negatif ketidakstabilan politik atau ekonomi di satu wilayah, serta melemahkan nilai tukar dan inflasi. 

BACA JUGA:Pasar Kripto Memasuki Minggu Ketiga Agustus 2024: Investor Bimbang, Bitcoin di Titik Kritis

Diversifikasi dianggap penting dalam menghadapi tantangan ini.

“Solusi untuk mencari alternatif, bitcoin muncul sebagai pilihan yang menarik,” ungkap Oscar.

Bitcoin, sebagai mata uang canggih yang tidak dikendalikan oleh pemerintah atau lembaga keuangan manapun, menawarkan tingkat keamanan dan stabilitas yang tidak dipengaruhi oleh kebijakan politik atau ekonomi suatu negara. 

Ini menjadikannya aset yang menarik bagi spekulan dan negara-negara yang mencari perlindungan dari volatilitas mata uang konvensional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: