Menelusuri Sejarah dan Arsitektur Masjid Agung Al-Ukhuwwah yang Mengagumkan di Bandung

PAGARALAMPOS.COM – Masjid Al-Ukhuwah Bandung adalah salah satu Masjid yang memiliki sejarah menarik dan kaya akan nilai-nilai sejarah di Kota Bandung. 

Sebelum menjadi masjid yang kita kenal saat ini, lokasi ini awalnya adalah tempat berkumpulnya anggota Freemason dan disebut sebagai “Gedong Loge Sint Jan” oleh penduduk setempat, yang berarti “Rumah Hantu” karena berbagai upacara ritual yang dianggap asing dan aneh.

Sejarah Awal: Loge Sint Jan

Pada zaman kolonial, Loge Sint Jan tidak hanya dikenal sebagai tempat berkumpulnya anggota Freemason, tetapi juga berpartisipasi dalam berbagai aktivitas pendidikan dan sosial di Bandung. 

BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093

Salah satu kontribusi penting Loge Sint Jan adalah pendirian perpustakaan “De Openbare Bibliotheek van Bandoeng”. 

Perpustakaan ini digunakan oleh Presiden Soekarno sebagai referensi saat menulis pledoi “Indonesia Menggugat” ketika dia ditahan. 

Namun, pada tahun 1960, Loge Sint Jan dibongkar tanpa keterangan resmi karena dianggap melakukan pelanggaran terhadap organisasi yang mengikuti ajaran Freemason. 

Setelah pembongkaran tersebut, Graha Pancasila dibangun di atas tanah tersebut.

BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi

Transformasi Menjadi Masjid Al-Ukhuwah

Pada tahun 1996, Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk membangun Masjid Al-Ukhuwah di lokasi tersebut. 

Pembangunan masjid ini berlangsung selama dua tahun, dari tahun 1996 hingga 1998, dengan menggunakan dana dari pemerintah kota dan provinsi. Masjid ini resmi dibuka untuk kegiatan beribadah pada tahun 1998. 

Pada tanggal 27 Juli 2007, surat dari Kepala Kantor Departemen Agama Kota Bandung mengubah nama masjid ini menjadi Masjid Agung Al-Ukhuwah Kota Bandung. 

Sumber: