Menelusuri Jejak Kerajaan Gunung Sahilan: Pusat Kebudayaan dan Sejarah Melayu-Islam di Sumatera

Menelusuri Jejak Kerajaan Gunung Sahilan: Pusat Kebudayaan dan Sejarah Melayu-Islam di Sumatera

Menelusuri Jejak Kerajaan Gunung Sahilan: Pusat Kebudayaan dan Sejarah Melayu-Islam di Sumatera-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Gunung Sahilan adalah entitas bersejarah yang terletak di Batang Kampar Kiri, kini dalam Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Didirikan pada tahun 1700 oleh Tengku Yang Dipertuan Bujang Sati, putra dari Yang Dipertuan Pagaruyung, kerajaan ini memainkan peran penting dalam sejarah dan kebudayaan Melayu-Islam di Sumatera.

Sejarah Awal

Awalnya, Kerajaan Gunung Sahilan berfungsi sebagai vasal di bawah kekuasaan Pagaruyung hingga kekuasaan tersebut mulai melemah pada tahun 1833 akibat Perang Padri.

BACA JUGA:Sejarah Etnis Rejang, Konon Menelusuri Sungai Musi Hingga Menetap di Bengkulu

BACA JUGA:Catatan Sejarahwan Belanda, Begini Sejarah Suku Daya KOMERING di Sumsel

Meski demikian, kerajaan ini tetap beroperasi, mengakui kedaulatan Hindia Belanda pada tahun 1905, dan akhirnya bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tahun 1945.

Penyebaran Islam dan Kesenian

Kerajaan ini juga dikenal sebagai pusat penyebaran Islam di daerah sekitarnya, berperan aktif dalam menyebarkan ajaran agama tersebut.

Selain itu, Kerajaan Gunung Sahilan merupakan tempat berkembangnya seni dan sastra Melayu, salah satunya melalui karya terkenal, "Syair Perang Siak," yang menceritakan pertempuran antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Gunung Sahilan pada tahun 1725.

BACA JUGA:Penemuan Prasasti Kuno di Sacsayhuamán Berusia 30.000 Tahun, Mengguncang Sejarah Manusia

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Jalan Braga: Destinasi Wisata yang Sarat Makna di Bandung

Arsitektur Melayu-Islam

Istana Kerajaan Gunung Sahilan yang terletak di Dusun Koto Dalam, Desa Sahilan Darussalam, Kecamatan Kampar Kiri, mencerminkan keindahan arsitektur Melayu-Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: