Catatan Sejarahwan Belanda, Begini Sejarah Suku Daya KOMERING di Sumsel

Catatan Sejarahwan Belanda, Begini Sejarah Suku Daya KOMERING di Sumsel

Foto : Suku daya komering-Catatan Sejarahwan Belanda, Begini Sejarah Suiu Daya KOMERING di Sumsel-Pagaralampos.com

Berbeda dengan dialek Komering Kayuagung yang diakhiri huruf "E" talling/tinggi seperti pada pengucapan "Ember".

BACA JUGA:Ini 4 Suku Asli Sumatera Selatan Keturunan China, Salahsatunya Suku Komering

Bahasa Daya merupakan dialek bahasa Komering dengan sepertiga (1/3) kosakatanya berasal dari bahasa Lampung dan bahasa Melayu Tengah (terutama Ogan) seperti: Semendo, Ogan, dan Pasemah.

Dikutip dari sumber lain, Suku Komering merupakan satu bagian dari 12 suku asli yang ada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Seperti halnya beberapa yang terdapat di Sumatera Selatan, karakter dari masyarakatnya adalah seorang 'penjelajah'. Suku Komering adalah salah satu suku yang cukup besar di Indonesia yang sebagian besar tinggal di bagian tenggara pulau Sumatera.

Suku Komering juga memiliki wilayah yang paling luas, di antara suku-suku lainnya yang terdapat di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata di Ogan Komering Ilir, Diantaranya Miliki Cerita Legenda Si Pahit Lidah

Nama Komering sendiri berasal dari sungai Komering karena kehidupan mereka sangat bergantung pada sungai itu.

Suku Komering terbagi atas dua kelompok besar. Komering Ilir yang tinggal di sekitar Kayuagung dan Komering Ulu yang tinggal di sekitar kota Baturaja.

Suku Komering terbagi beberapa marga, di antaranya marga Paku Sengkunyit, marga Sosoh Buay Rayap, marga Buay Pemuka Peliyung, marga Buay Madang, dan marga Semendawai.

Sebagian besar rumah orang Komering terletak di sepanjang sungai Komering dan terletak di atas tiang yang tinggi untuk menghindari banjir pada waktu air sungai meluap.

Rumah mereka hanya boleh terdiri dari satu kamar tidur dan satu ruang keluarga yang besar. Lantai dan dinding terbuat dari kayu atau bambu yang diratakan. Atap rumah adalah genteng yang terbuat dari tanah liat atau atap lalang terbuat dari semacam daun palem.

BACA JUGA:Menelisik Sejarah Suku Komering di Sumatera Selatan, Miliki Makna Dari Istilah Hindu Purba

Makam Komering Sing masih ada di dekat pertemuan sungai Selabung dan Waisaka di hulu kota Muara Dua.

Dari tempat makam tersebut dinamailah sungai yang mengalir hingga ke muara, dengan nama 'Sungai Komering' yang akhirnya membuat penduduk yang bermukim dipingir sungai tersebut disebut 'Suku Komering'.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: