Tukang Bordir di Kota Pagaralam Kebanjiran Pesanan, Berkah Tahun Ajaran Baru dan Musim Panen Kopi

PAGARALAMPOS.COM - Memasuki tahun ajaran baru 2024/2025, sejumlah tukang bordir nama dan atribut baju sekolah di Pagaralam mengalami lonjakan pesanan yang signifikan.

Fenomena ini tidak hanya dipicu oleh permintaan tradisional sehubungan dengan tahun ajaran baru, tetapi juga diperkuat oleh musim panen kopi yang menguntungkan bagi ekonomi lokal.

Yuli, salah seorang penjahit yang juga menyediakan jasa bordir nama dan atribut sekolah di Jalan Gunung, mengungkapkan pengalamannya selama beberapa minggu terakhir.

"Mulai dari minggu terakhir, pesanan bordir tak pernah berhenti. Wali siswa banyak memesan badge kelas dan lambang sekolah. Alhamdulillah, orderan terus datang, tak hanya bordir nama tapi juga pesanan seragam sekolah," ungkapnya dengan senyum.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Perang Dunia II, Orang Yahudi Korban Kekejaman Nazi, Kerangkanya Ditemukan di Belarus

BACA JUGA:Misteri 6 Juta Tengkorak di Terowongan Bawah Tanah Kota Paris

Tahun ajaran baru memang selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh pelaku usaha kecil seperti Yuli di Pagaralam.

Kali ini, keberhasilan Yuli dalam menggarap pesanan juga dipengaruhi oleh musim panen kopi yang sedang berlangsung.

"Tahun 2024 ini jadi ladang rezeki bagi kami, sebab bertepatan dengan musim panen kopi dan harganya yang tinggi. Jadi, orderan dan pesanan bordir nama juga mengalami peningkatan," tambahnya dengan semangat.

Meskipun permintaan meningkat secara signifikan, Yuli berkomitmen untuk tetap mempertahankan harga yang bersahabat dengan pelanggan. "

BACA JUGA:99,8 Persen Masyarakat Pagaralam Sudah Tercokli, Persiapant untuk Pemilu Mendatang

BACA JUGA: Meningkatkan Kesejahteraan Petani Kopi di Kota Pagaralam dengan Program Sambung Pucuk

Harga masih di harga yang sama,  Rp5.000 untuk bordir nama dan Rp7.500 untuk atribut pelengkap baju seragam sekolah.

Namun, jika borongan lengkap dan langsung dipasangkan, kita kasih patokan harga Rp40.000 saja," jelasnya sambil menunjukkan kertas daftar harga di meja kerjanya.

Sumber: